Dalam upaya penanganan stunting, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kabupaten Batang mengadakan konseling gratis. Acara itu diadakan dalam rangka Hari Gizi Nasional 2024.
- Punya 10 Ribu Anggota, Banser Batang Pastikan Netral di Pilkada 2024
- Pj Bupati Batang Kritik Pendapatan Parkir di Tengah Pelantikan Pejabat Eselon 2
- Apresiasi Bank Indonesia Tegal dan Kementrian: Pemkab Batang Tingkatkan IETPD hingga 28,45
Baca Juga
"Melalui para ahli gizi, kami memberikan sosialisasi dan edukasi tentang makanan yang gizi berimbang kepada masyarakat Kabupaten Batang," kata Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki di Car Free Day (CFD) Alun-alun Batang, pada hari Minggu (28/1) ini.
Ia berharap semua warga Kabupaten Batang tidak ada yang mengalami masalah stunting ini. Pihaknya selalu melakukan berbagai upaya dalam mengatasi stunting.
Lani menyebut menggunakan metode pentahelix dalam penanganan stunting. Selain pemerintah daerah, penanganan stunting juga melibatkan TNI, Polri, Masyarakat, swasta hingga media.
Saat ditanya angka stunting, ia menyebut masih menunggu rilis dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Namun untuk angka survei internal Kabupaten Batang terlihat terdapat penurunan signifikan pada akhir tahun 2023.
"Angka stunting, ini kami masih minta Bappenas. Karena yang punya angka stunting itu Bappenas yang katanya akan dirilis awal Februari," jelasnya.
Ketua panitia Peringatan Hari Gizi Nasional, Riza Zakiyah menyebut telah mengadakan dua event. Event pertama adalah saat Bakti Sosial di Desa Rowobelang.
"(Bakti Sosial) berupa penyuluhan dan demonstrasi masakan yang kaya protein hewani, untuk pencegahan stunting. Acaranya itu pada tanggal 25 Januari 2024, itu pas puncak Hari Gizi Nasional," ucapnya.
Program kedua adalah konseling gratis yang diadakan hari ini (28/1). Target programnya adalah para pengunjung yang membawa anak balita. Ahli gizi akan mengukur Standar Antropometri Anak.
Standar Antropometri Anak adalah kumpulan data tentang ukuran, proporsi, komposisi tubuh sebagai rujukan untuk menilai status gizi dan tren pertumbuhan anak
"Kita juga ukur di situ status gizinya normal atau tidak normal. Nanti kami berikan konseling sesuai dengan kondisi anak. Beberapa yang sudah diukur tinggi badannya adalah normal. Tetapi berat badannya ada yang tidak sesuai tinggi badannya," pungkasnya.
- Punya 10 Ribu Anggota, Banser Batang Pastikan Netral di Pilkada 2024
- Pj Bupati Batang Kritik Pendapatan Parkir di Tengah Pelantikan Pejabat Eselon 2
- Apresiasi Bank Indonesia Tegal dan Kementrian: Pemkab Batang Tingkatkan IETPD hingga 28,45
