Hindari aksi borong, pembeli minyak goreng, masyarakat harus mencelupkan jari kelingking ke dalam tinta. Layaknya seperti pemilu, menjadi bukti sudah membeli minyak goreng.
- UMKM Binaan RB Rembang Semen Gresik, Fashion Baby & Kids Little Kaaya Ikuti Pameran Nasional BUMN di Surabaya
- Serikat Pekerja Desak Pemkab Kudus Cairkan BLT Buruh Rokok 4 Kali
- Mal Baru Bermunculan Diharapkan Jadi Pengungkit Ekonomi
Baca Juga
Langkah tersebut diambil Dinas Perdagangan kota Solo untuk membatasi pembelian minyak goreng saat operasi pasar menyusul Kelangkaan minyak goreng yang belakangan terjadi.
Dinas Perdagangan Kota Surakarta dan Bulog Surakarta menggelar operasi pasar minyak goreng dengan harga 14 ribu per liter. Syaratnya pembelian dibatasi untuk tiap orang bisa membeli maksimal 2 liter dan wajib menempelkan jarinya pada stempel tinta yang disediakan di lokasi.
Wakil Pimpinan Cabang Bulog Surakarta Taufiqurrahman menjelaskan operasi pasar ini bekerja sama Dinas Perdagangan kabupaten kota se Solo Raya.
"Akan digelar selama sebulan di 5 titik kecamatan di Solo," jelasnya Rabu (23/2).
Untuk operasi pasar yang digelar hari ini di Taman Jayawijaya Mojosongo pihaknya menyediakan minyak sebanyak 2400 liter.
"Operasi pasar ini akan berkelanjutan diadakan setiap hari Rabu selama 1 bulan ini. Sedangkan jadwalnya nanti diatur oleh Disperindag. Stok Bulog untuk minyak goreng masih terjaga dan aman sampai dengan bulan puasa nanti,” ungkapnya.
Taufiqurrahman menyebut kegiatan operasi pasar di Taman Jaya Wijaya ini sudah berlangsung kedua kalinya. Dan bekerjasama dengan Pemkot Solo.
"Kemarin juga bekerja sama dengan dinas pertanian di kecamatan Banjarsari sebanyak 750 liter," pungkasnya.
- Gandeng Sampoerna, Pemkab Tegal Latih 200 UMKM Agar Melek Digital
- Pemberdayaan BUMDes, Semen Gresik Sabet Nusantara CSR Award 2021
- Kelindan Para Presiden Republik Indonesia Dengan Sritex