Bupati Batang Wihaji menanggapi kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randukuning, desa Tegalsari, kecamatan Kandeman yang over kapasitas. Baginya, yang terpenting adalah pengelolaan sampah.
- Akses Jalan Menuju Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bandongan Mulai Dikerjakan
- Tambah Gedung Baru, Kapolda Harap RS Bhayangkara Beri Layanan Prima
- PPKM Darurat, Penjualan Hewan Qurban Menurun
Baca Juga
"Begini, saya menganggap sampah ini engga masalah sih. Yang penting kan dikelola. Jadi ada plan a, plan b, plan c," kata politisi Golkar itu di kantornya, Kamis (7/10).
Ia menjelaskan, plan A adalah bergabung dengan lahan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Lalu plan B adalah pinjam pakai lahan Perhutani, dan plan C adalah bekerjasama dengan swasta.
Ketiga rencana itu dilakukan bersamaan dan pihaknya mencari solusi yang paling bisa dilaksanakan. Jika memungkinkan ketiga rencana itu bisa dilakukan.
Di sisi lain, Bupati mengakui konsep pengelolaan sampah di kabupaten Batang salah. Saat ini konsep pembuangan sampah di Batang dari desa ke kota.
Ia menjelaskan, sampah diangkut dari kecamatan-kecamatan di wilayah Batang lalu dibuang ke TPA yang ada di perkotaan. Seharusnya, pembuangan sampah tidak di kota.
"Mungkin dulu masih bisa dikelola, tapi sekarang sudah penuh. Tapi sampah dimana-mana sama, pasti ada solusi. Tahun ini sudah kami minta pada DLH dimaksimalkan kerjasama dengan swasta," ujarnya.
Wihaji menuturkan yang terpenting dalam kerjasama dengan swasta adalah pihak Pemkab tidak mengeluarkan anggaran. Pemkab hanya bisa menyediakan sampah.
"Dikelola silakan. Teknologinya dihadirkan silakan. Sementara ini ada diskusi-diskusi dengan pihak swasta itu," jelasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Batang, Handy Hakim mengatakan sudah melakukan penjajakan dengan pihak swasta. Pihaknya masih menyusun MoU dengan perusahaan swasta yang bisa mengolah sampah menjadi batako berkualitas tinggi.
Ia bahkan sudah berbincang dengan Nestle untuk membahas kemungkinan menggunakan batako sampah dalam konstruksi pabrik yang sedang dibangun. Sebab, Nestle jadi salah satu perusahaan yang peduli pada lingkungan.
- Warga Solo Antusias Sambut Kepulangan Jokowi
- H-1 Lebaran, Pasar dan Pusat Perbelanjaan di Slawi-Tegal 'Diserbu' Warga
- Jelang HPN 2025, Wartawan Purworejo Ziarah ke Makam Tokoh Pers