- Blora Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Gerakan Tanam Serentak, Kolaborasi Pusat dan Daerah Menuju Swasembada Pangan
- Musrembang Perdana, Gubernur dan Bupati Kompak Suplai Pangan Nasional
Baca Juga
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) digelar di Kabupaten Batang dimanfaatkan kabupaten/kota se-Eks Karesidenan Pekalongan, untuk menyampaikan aspirasinya.
Salah satunya, usulan yang disampaikan oleh Bupati Batang M. Faiz Kurniawan yang menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur dan transportasi.
Bupati Faiz mengharapkan, Musrenbangwil ini dapat mewujudkan harapan bagi masyarakat Kabupaten Batang untuk memiliki akses transportasi yang nyaman.
“Perkembangan industri yang makin cepat di Kawasan Industri Terpadu Batang menjadi salah satu alasan untuk dibukanya akses transportasi Trans Jateng, melewati Kabupaten Batang,” ungkapnya, saat membuka Musrenbangwil, di Pendapa Kabupaten Batang, Kamis (24/4).
Transportasi menjadi salah satu yang terpenting demi kenyamanan masyarakat, terlebih saat ini Kabupaten Batang sedang bertumbuh menjadi kota industri. Tak hanya itu, aksesibilitas transportasi juga membutuhkan kemudahan infrastruktur, yakni jalan penghubung yang nyaman.
“Jadi di Musrenbangwil ini, kami harap Pemprov Jateng bisa membantu perbaikan akses jalur Pantura yang selama ini sering terjadi kerusakan. Yakni dengan dilakukan pengecoran atau betonisasi agar memiliki fondasi jalan yang lebih kuat dan tahan lama,” harapnya.
Di sisi lain, terkait tema yang diusung dalam Musrenbangwil yakni "Meneguhkan Posisi Jawa Tengah sebagai Lumbung Pangan Nasional".
Menyikapi hal tersebut, Bupati Faiz memastikan kebutuhan pangan khususnya beras masih tergolong surplus.
“Produksi beras kami 102 ribu ton, sedangkan kebutuhan pangan masyarakat kami hanya 85 ribu ton, sehingga masih surplus 20 ribu ton. Tentu bisa menjadi salah satu daerah lumbung pangan nasional,” tandasnya.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menerangkan, dari 731 ribu hektar itu nantinya akan menghasilkan 4,9 juta ton, yang dapat mencukupi pangan nasional.
“Rencananya di bulan April ini segera panen raya, di lahan seluas 156 ribu hektar, yang secara bertahap bisa memenuhi kebutuhan pangan nasional,” terangnya
Di sisi lain, ia membenarkan saat ini sangat minim gen z yang memilih berprofesi sebagai petani. Namun, Pemprov melakukan upaya untuk menarik minat gen z untuk menjadi petani milenial yang berdaya pikir maju dan modern dalam mengembangkan pertanian.
“Contohnya, petani milenial itu mampu menghasilkan hasil pertanian organik, tanpa bahan pestisida,” tegasnya.
Sementara, terkait pengembangan potensi masyarakat, Pemprov menyiapkan program Kecamatan Berdaya yang memberikan kesempatan bagi generasi muda hingga kelompok difabel mengekspor kompetensinya.
Terkait posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan Nasional, Bupati Batang Faiz memastikan kebutuhan pangan khususnya beras masih tergolong surplus.
“Produksi beras kami 102 ribu ton, sedangkan kebutuhan pangan masyarakat kami hanya 85 ribu ton, sehingga masih surplus 20 ribu ton. Tentu bisa menjadi salah satu daerah lumbung pangan nasional,” pungkasnya.
- Wali Kota Tegal : Wilayah Eks Karesidenan Pekalongan Harus Jadi Super Prioritas
- Lindungi Situs Kuno, Banjarnegara dan Kemenkumham Bahas Raperda Cagar Budaya
- BPJS Perkuat Kader Norma Ketenagakerjaan di Kabupaten Batang