Bupati Abdul Hafidz dan Istri, Resmi Pamit

Akhiri Masa Jabatan
Bupati Rembang H Abdul Hafidz didampingi istrinya saat berpamitan pada jajaran Pemkab Rembang di Pendopo Museum Kartini. Yon Daryono/RMOLJateng
Bupati Rembang H Abdul Hafidz didampingi istrinya saat berpamitan pada jajaran Pemkab Rembang di Pendopo Museum Kartini. Yon Daryono/RMOLJateng

Roda kehidupan terus berputar. Silih berganti tak henti. Begitupun, setelah mengendalikan roda pemerintahan di Kabupaten Rembang selama 15 tahun, menjabat Wakil Bupati satu periode dan menjadi bupati dua periode, H Abdul Hafidz harus merelakan dan mengakhiri jabatannya.

Roda pemerintahan di Kota garam Rembang berganti akan dikendalikan pasangan Harno-HM Cholil Barro', sebagai pemenang Pilkada 27 Nopember 2024. Bupati terpilih ini akan dilantik oleh Presiden Prabowo, Kamis lusa (20/2) di Jakarta.

Bupati Rembang H Abdul Hafidz, Selasa (18/2) berpamitan kepada jajaran Pemkab setempat di Pendopo Musium Kartini. Pada kesempatan itu ia di dampingi istrinya Hj Nasiroh Hafidz.

Pada kesempatan itu pula H Abdul Hafidz berharap kepemimpinan kedepan bisa lebih baik, serta mampu melanjutkan kekurangan pembangunan di daerah ini.

“Yang pertama saya ingin mengucapkan selamat kepada Pak Bupati terpilih Bapak Harno dan Wakil Bupati Gus Hanies. Saya berharap pembangunan ke depan bisa lebih baik. Melanjutkan yang masih kurang, menyempurnakan yang belum sempurna, dan memperbaiki yang kurang baik,” ungkap Hafidz.

Hafidz juga berterima kasih kepada birokrasi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) serta tokoh masyarakat yang berkontribusi untuk ikut memajukan Rembang. Hafidz merasa bangga dengan sejumlah keberhasilan yang dicapai.

Selama kepemimpinan Abdul Hafidz memang sudah ada berbagai capaian positif yang berhasil diraih.

Diantaranya, adalah angka kemiskinan yang berhasil turun dari 19,3 persen menjadi 14 persen.

Demikian juga soal ekonomi, yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rembang tiga tahun terakhir ini mengungguli pertumbuhan ekonomi nasional maupun provinsi.

Penurunan juga terjadi pada angka pengangguran. Pada tahun 2016, angka pengangguran sempat di atas 6 persen. Sekarang menjadi 1,7 persen. Di sisi lain, dia menyadari masih ada beberapa kekurangan.

“Saya menyampaikan rekan-rekan birokrasi, DPR, tokoh masyarakat semua ini berkontribusi untuk memajukan Rembang sesuai porsinya masing-masing. Ini saya bangga dengan keberhasilan yang kami capai meskipun ada yang belum, tetapi secara umum baik. Tidak lepas dari kerja sama,” jelasnya.

Di antara kekurangan yang masih perlu diperbaiki, kata Hafidz, adalah terkait infrastruktur jalan.

Dia juga menitipkan terkait pelayanan-pelayanan dasar kepada masyarakat. Seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), pendidikan, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta pengentasan kemiskinan.