Buntut Latihan Militer Bareng AS, Korut Masih Enggan Terima Telepon Dari Korsel

Keputusan Korea Selatan untuk melanjutkan latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat (AS) telah mengecewakan Korea Utara. Terlebih keputusan itu diambil ketika dua Korea tengah menjalin upaya perdamaian.


Menurut pejabat Korea Selatan, Korea Utara tidak menjawab panggilan telepon dari Seoul melalui penghubung dan hotline militer selama dua hari berturut-turut, dikutip dari Kantor Berita RMOL.

Pada Selasa sore (10/8), Korea Utara telah menolak panggilan reguler dari Korea Selatan. Kemudian pada Rabu (11/8) pukul 9 pagi, panggilan melalui kantor penghubung antar-Korea dan saluran komunikasi militer di wilayah perbatasan timur dan barat juga tidak dijawab. 

"Kami memantau situasi dengan cermat," kata seorang pejabat militer Korea Selatan, seperti dikutip Yonhap.

Penolakan Korea Utara dilakukan setelah Pyongyang mengeluarkan serangkaian kritik atas latihan militer gabungan yang sedang digelar Korea Selatan dan AS pada bulan ini.

Pejabat senior Korea Utara Kim Yong-chol mengatakan keputusan Seoul untuk melanjutkan latihan militer dengan AS akan menimbulkan konsekuensi serius bagi keamanan.

"Mereka harus dibuat untuk memahami dengan jelas betapa mahalnya mereka harus membayar untuk menjawab itikad baik kami dengan tindakan bermusuhan setelah melepaskan kesempatan untuk meningkatkan hubungan antar-Korea," ujarnya.

Kecaman atas latihan militer itu juga diberikan oleh adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong.

Jalur komunikasi antar-Korea sendiri baru dipulihkan pada akhir bulan lalu, setelah setahun ditutup karena ketegangan kedua negara.

Perbaikan hubungan mulai terjadi ketika Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertukar surat, serta berkomitmen untuk meningkatkan hubungan.