PSIS Semarang harus menerima sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akibat kerusuhan pada laga kandang menghadapi PSS Sleman, Minggu (2/4) lalu di Stadion Jatidiri, Kota Semarang.
- Pertandingan PSIS VS Malut United Diakhiri Kericuhan, Suporter Rusuh Bentrok Dengan Polisi Di Luar Stadion Jatidiri
- Tim Hockey Indoor Putri Jateng Maju ke Babak Final PON XXI Aceh-Sumut 2024
- Menko Puan: Seluruh Rakyat Indonesia Mendoakan, Maka Berjuanglah
Baca Juga
Akibat peristiwa tersebut, PSIS dijatuhi hukuman denda sebesar Rp 75.000.000 karena penonton di tribun utara terlibat kerusuhan dan masuk ke dalam area lapangan.
Menanggapi hal tersebut, Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima keputusan tersebut dan berharap kejadian kemarin bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
"Pertama kami menerima segala keputusan yang terjadi. Kami berharap hukuman itu menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk ke depannya lebih tertib dan bisa menjaga kondusifitas pada saat berangkat ke stadion, pertandingan berlangsung hingga pulang ke rumah," kata Yoyok Sukawi saat di konfirmasi, Minggu (16/4/2023) malam.
"Kedua, kami juga telah melakukan komunikasi dengan Snex yang pada kejadian kemarin terlibat. Snex juga mengatakan akan bertanggung jawab terhadap keputusan hukuman. Ke depan kami juga telah siapkan langkah-langkah preventif seperti untuk menyambut kompetisi musim depan, kami akan adakan pelatihan bagi steward dari unsur suporter supaya saat pertandingan berlangsung bisa menjalankan tugasnya," bebernya.
Sementara itu, dari sisi Snex, Nur Yahya selaku ketua umum mengatakan akan bertanggung jawab terhadap keputusan dari Komdis PSSI dan akan melakukan evaluasi-evaluasi di internal Snex.
"Kami dari Snex yang pertama menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kota Semarang atas apa yang terjadi dan hukuman yang ada. Kami juga akan evaluasi diri untuk bisa menjadi suporter yang lebih baik lagi ke depannya. Kemudian terkait hukuman denda Rp 75 juta, kami akan menggelar iuran anggota Snex dan open donasi sebagai bentuk tanggung jawab," ungkap Nur Yahya.
- Indonesia Vs Uzbekistan, Halaman Balaikota Semarang Berubah Jadi Lautan Manusia
- Sepak Takraw Putri Batang Sabet Medali Perak Kejuaraan Nasional U-18
- Indonesia Juara Umum Hydroplus Para Badminton International 2024