BUMN Butuh Kerja Sama Amankan Pasokan Beras

Menjelang hari raya Idulfitri kebutuhan beras bakal kembali meningkat. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal mensinergikan beberapa perusahaan pelat merah dengan Bulog untuk mengamankan dan mendistribusikan beras.


Seluruh BUMN yang bergerak di sektor pangan saat ini tengah menyiapkan kebutuhan beras jelang lebaran. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro mengatakan, sudah berkoordinasi dengan perusahaan-perusa­haan di bawah naungannya.

"Langkah ini disiapkan agar menghadapi Lebaran tahun ini distribusi beras oleh BUMN bisa berjalan dengan lancar," tu­tur Wahyu di Jakarta, kemarin, seperti dilansir dari Kantor Berita Politik

Dijelaskan, pada momentum Lebaran kali ini pihaknya menda­patkan tugas untuk memastikan pasokan beras melalui Bulog bisa berjalan aman. "Khusus menghadapi Lebaran tahun ini kami juga ajak Himpunan Bank Milik Negara untuk mendistri­busikan beras," terangnya.

Untuk memastikan kelancaran distribusi, pihaknya meng­gunakan saluran ritel yang sudah disiapkan oleh sejumlah perusahaan. "Beras dikemas dalam bentuk kemasan 5 kilo­gram (kg) dan 10 kg kemudian distribusikan melalui pengecer kami yang sudah dibentuk oleh BUMN pangan dan agen Bank Himbara," terangnya.

Wahyu mengatakan, alasan distribusi beras dalam kemasan dilakukan untuk menghindari penyimpangan yang kerap ter­jadi. Salah satunya pengoplo­san yang sering kali dilakukan oknum pedagang.

Terobosan yang dilakukan BUMN diharapkan bisa mem­bantu masyarakat dalam me­menuhi kebutuhan beras. Selain itu, kata dia, setiap kemasan beras telah diberi barcode yang dibuat oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Dengan demikian, pasokan beras yang keluar dan dibeli oleh konsumen akan tercatat secara real time di sistem pemantauan Kementerian BUMN dan perseroan terkait.

Wahyu menyebut saat ini pasokan beras yang dimiliki Bulog mencapai 1,2 juta ton. Jumlah tersebut diklaim mencukupi kebutuhan hingga pasca Lebaran 2018.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso memastikan, stok beras di gudang Bulog masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang lebaran mau­pun pasca Lebaran. "Sampai hari ini di gudang Bulog untuk cadangan ada 1,5 juta ton, dalam hitungan kita ketersediaan di pasar masih aman," kata Budi.

Dijelaskan, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memberikan amanah agar Bulog dapat men­jaga stabilitas pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjaga harga di tingkat konsumen tetap terjangkau.

"Kita terus melakukan kegiatan operasi pasar dan tetap menyerap beras-beras dari petani," jelasnya.

Wakil Presiden Republik In­donesia Jusuf Kalla sudah mem­berikan arahan kepada Bulog. Jusuf Kalla meminta Bulog agar menjaga pasokan dan menghin­dari kelangkaan.

Menurut JK impor bisa saja dilakukan jika sudah mendesak. Jika stok diperkirakan besok berkurang maka Bulog harus siaga. Dia menilai, prinsip dalam kebijakan stok pangan adalah lebih baik kelebihan stok ketim­bang kekurangan stok.