BPBD Kota Semarang Sediakan Kasur Busa Hingga Tempat Pijat Elektrik Sambut Pemudik

Kepala BPBD Kota Semarang Endro Martanto di Taman Tabanas Gombel usai Apel Pembukaan Posko Terpadu Kemanusiaan, Rabu (3/4) sore. Umar Dani/RMOLJateng
Kepala BPBD Kota Semarang Endro Martanto di Taman Tabanas Gombel usai Apel Pembukaan Posko Terpadu Kemanusiaan, Rabu (3/4) sore. Umar Dani/RMOLJateng

Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang membuka posko siaga untuk arus mudik selama Lebaran. Tak tanggung-tanggung, ada banyak fasilitas yang disediakan untuk memanjakan pemudik.


Fasilitas yang disiapkan mulai dari tenda disertai kasur-kasur busa yang dipergunakan untuk tempat istirahat, toilet portabel, unit kesehatan, tempat sholat, dapur umum, serta tempat pijat elektrik.

"Harapan kita pemudik bisa memanfaatkan fasilitas yang disediakan sehingga bisa kembali bugar untuk melanjutkan perjalanan mudik setelah istirahat di posko terpadu kemanusiaan," kata Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Martanto, Rabu (3/4).

Dikatakan Endro, pembentukan posko terpadu kemanusiaan ini, sasaran utamanya adalah para pemotor roda dua yang dipastikan akan melewati Jalan Gombel. "Dengan dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kami  menggelar posko terpadu kemanusiaan arus mudik 2024" kata Endro.

Dia menjelaskan, pelaksanaan posko di mulai tanggal 3 sampai dengan 16 April 2024. "Petugas pelaksana terdiri dari unsur BPBD Kota Semarang mulai dari relawan dan stakeholder terkait serta dukungan dari unit medis Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kota Semarang." kata Endro.

Disamping menyediakan beberapa fasilitas, Pihaknya juga menyediakan informasi mitigasi terkait dengan bencana. BPBD Kota Semarang akan terus mengupdate sumber prakiraan cuaca lewat BMKG.

"Untuk seminggu kedepan ini masih dimungkinkan terjadi cuaca ekstrem, ektrem itu artinya bisa jadi kapan saja hujan akan turun dengan intensitas hujan lebat disertai angin, ini yang kami mintakan perhatian untuk para pemudik terutama pemotor roda 2 agar berhenti istirahat lebih dulu jangan paksakan lakukan perjalanan karena resikonya juga besar," tandasnya.