BPBD Kota Magelang Dan Relawan Tandatangani Komitmen Penanganan Bencana

Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Dan Relawan Teken Komitmen Penanganan Bencana. Istimewa/RMOLJawaTengah
Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Dan Relawan Teken Komitmen Penanganan Bencana. Istimewa/RMOLJawaTengah

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Magelang, Machbub Yani Arfian, mengemukakan, Badan Meterologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah di Indonesia akan memasuki musim kemarau. Magelang menjadi satu–satunya Kota di Jawa Tengah yang aman dari bencana kekeringan.


"Namun harus tetap mewaspadai terjadinya kebakaran lahan pada musim kemarau tahun ini," katanya, dalam Koordinasi Peningkatan Kerjasama Penanggulangan Bencana melalui Manajemen Posko, Rabu (26/06).

Walau Magelang aman dari bencana, lanjut Machbub, namun pihaknya tetap terus meningkatkan kapasitas relawan yang ada. Salah satunya melalui koordinasi dan simulasi manajemen posko. 

Acara dilanjutkan penanda tanganan komitmen bersama penanggulangan bencana oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Magelang, Baznas, Lazisnu serta perwakilan relawan yang hadir. 

Tujuan dari penandatanganan di Taman Kyai Langgeng ini, untuk mempererat kerjasama dalam penanggulangan bencana jika terjadi di Kota Magelang. 

Koordinasi dihadiri lebih dari 40 orang terdiri dari unsur pejabat fungsional penanggulangan bencana BPBD Kota Magelang, Satgas, TRC (Tim Reaksi Cepat) juga dihadiri relawan berbagai perwakilan komunitas relawan di kota Magelang seperti Garda Relawan Indonesia, Tagana, Baguna, SARKota.
Guna menambah wawasan dan media latihan koordinasi terkait manajemen posko, dihadirkan narasumber, Saefudin Chanani dan Ahmad Sholihin dari PMI. Kedua narasumber memberikan pengetahuan dan prakterk terkait manajemen posko. 

Materi disampaikan dalam 2 sesi. Pertama tentang menyamakan persepsi tentang posko (pos komando) saat terjadi bencana. Acara dilanjutkan dengan simulasi ruang, dengan studi kasus. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik, Wahidin Sektianto, menambahkan, selain guna meningkatkan kapasitas relawan kebencanaan, melalui penandatanganan komitmen ini sebagai wujud kerjasama antar lembaga dalam penanggulangan bencana yang mungkin terjadi di Kota Magelang. 

Acara yang diikuti puluhan relawan ikuti koordinasi dan simulasi posko bencana. "Kegiatan dikemas sederhana dan tidak di dalam ruangan agar peserta merasakan suasana berbeda dibanding koordinasi dalam ruangan," imbuhnya.