BOR Isolasi dan ICU Rumah Sakit di Semarang Turun Drastis

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam. / RMOL Jateng
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam. / RMOL Jateng

BOR (Bed Occupancy Rate) atau tingkat keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU untuk pasien Covid-19 di rumah sakit Kota Semarang terus turun, menyusul semakin berkurangnya jumlah kasus Covid-19 di ibukota Jateng tersebut.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, data per tanggal 25 Agustus 2021 BOR pemakaian ICU Covid-19 di seluruh rumah sakit rujukan Covid Kota Semarang sejumlah 24,75% dan BOR Isolasi 11,86%.


"Alhamdulilah, sudah turun terus. Meski demikian, kewaspadaan terhadap virus ini jangan mengendur, semua warga diminta tetap disiplin menjaga protokol kesehatan," ungkap Hakam, kepada RMOL Jateng, Kamis (26/8).

BOR isolasi maupun ICU ini terus menurun jika dibandingkan pada Juli 2021 lalu.


Pada 3 Juli 2021 lalu, BOR isolasi pasien Covid-19 di Kota Semarang tercatat sebesar 83,4 persen, angka tersebut terus turun menjadi 67,2 persen pada 20 Juli 2021, lalu 56,2 persen pada 25 Juli 2021, dan 46,2 persen pada tanggal 28 Juli 2021.


Menurut Hakam, penurunan BOR isolasi Covid-19 tersebut berbanding lurus dengan penurunan jumlah warga Kota Semarang positif Covid-19 yang dirawat, dimana data hingga 25 Agustus pukul 16.00, tercatat tinggal 143 orang, yakni 91 pasien asal Semarang dan 52 dari luar Semarang.


Data itu terus mengalami penurunan secara signifikan tiap harinya selama bulan ini. Pada 19 Agustus, jumlah pasien 274 orang, sehari berikutnya (20/8) jadi 244 orang, turun lagi (22/8) jadi 227 orang, pada 23/8 turun lagi jadi 200, dan 24/8 menjadi 178 orang. Jika dibanding awal bulan ini, jumlahnya turun sangat drastis. Pada 1 Agustus lalu, jumlah pasien Covid-19 tercatat 1.006 orang. 

BOR Jawa Tengah 


Tak hanya di Semarang, BOR ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di Jateng juga terus menurun dari 35,16%, saat ini hanya 23,05%. Untuk BOR ICU yang pernah mencapai lebih dari 80% saat ini hanya 43,40%. 


Pemprov Jateng bahkan mengklaim penambahan kasus baru positif Covid-19 turun dari dratis. Dari semula mencapai sekitar 3.000 kasus per hari menjadi 427 kasus per hari.


Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo, menyatakan, penambahan kasus baru positif Covid-19 pada tanggal 22 Agustus lalu tercatat hanya 427 kasus. Padahal pada pekan-pekan sebelumnya, penambahan kasus baru bisa mencapai 3.000 per hari.


Selain terjadi penurunan kasus baru Covid-19, positivity rate atau perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan mengalami penurunan, yakni dari semula 21,20% di pekan ke-32 menjadi 18,20% di pekan ke-33.

Angka kasus kematian atau case fatality rate di Jateng juga mengalami penurunan dari semula mencapai 6,30% saat ini menurun jadi 5,83%.

Sementara itu, perkembangan penanganan pandemi Covid-19 per 25 Agustus 2021 secara nasional yang dicatat dari laman Satgas Penanganan Covid-19, menunjukkan angka kesembuhan harian bertambah mencapai 33.703 orang sembuh per hari. Adanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus angka 3,6 juta orang sembuh atau tepatnya 3.639.867 orang (90,4%).

Sejalan dengan itu, kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis, berkurang lagi sebanyak 16.073 kasus dan totalnya menurun menjadi 257.677 kasus (6,4%).