BNPB : 9 Wilayah Jawa Tengah Terdampak Bencana Banjir

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Serahkan Bantuan Kepada Wilayah Terdampak Banjir Di Jawa Tengah, Masing-Masing Sebesar 250 Juta, Usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Di Kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah  Senin (18/03). Dokumentasi/Umar Dani/RMOLJateng
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Serahkan Bantuan Kepada Wilayah Terdampak Banjir Di Jawa Tengah, Masing-Masing Sebesar 250 Juta, Usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Di Kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah Senin (18/03). Dokumentasi/Umar Dani/RMOLJateng

Sebanyak 9 wilayah di Jawa Tengah mengalami bencana banjir dalam sepekan terakhir.


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto, mengatakan berdasar data BNPB, ke 9 wilayah itu perlu bantuan dukungan operasional penanganan bencana banjir.

"Sembilan wilayah tersebut  antara lain Kota Semarang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kendal, Kabupaten Blora, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Pekalongan" kata Suharyanto usai Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Bencana di kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah pada  Senin (18/03).

Dia menjelaskan, seperti yang kita ketahui bersama ada 9 Kabupaten/Kota yang terdampak banjir. Yang masih terdampak cukup besar adalah di Demak. Yang sudah agak surut ada di Pekalongan dan Kendal sudah relatif terkendali.

Dari hasil Rakor tadi, ungkap Suharyanto, pihaknya sepakat bahwa kebutuhan dasar para pengungsi harus benar-benar terpenuhi, di samping juga penyediaan peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh daerah untuk penanggulangan bencana termasuk juga anggaran operasional untuk masa tanggap darurat.

Suharyanto menyatakan setelah ada tanggap darurat, ada transisi darurat. Mau tak mau perlu ada beberapa daerah yang harus merelokasi masyarakat terdampak karena daerahnya sudah tidak dapat lagi dihuni.

Pemerintah juga akan membantu untuk pembangunan bagi masyarakat yang terdampak

"Selanjutnya setelah nanti selesai transisi darurat, ada tahap rehabilitasi rekonstruksi. Infrastruktur dan rumah-rumah yang rusak ini di perbaiki agar di kemudian hari atau tahun depan apabila terjadi musim hujan tidak terulang lagi" katanya 

Dia memperinci bahwa untuk titik relokasi yang sudah melaporkan baru Kota Semarang dimana ada 30-40 KK yang harus di relokasi, Pemerintah Daerah sudah menyiapkan lahannya dan nanti kalau sudah siap semua maka BNPB akan membangun rumahnya secepatnya.

Dalam kesempatan itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan bantuan dukungan operasional guna percepatan penanganan bencana banjir di wilayah Jawa Tengah berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada sembilan pemerintah daerah terdampak banjir masing-masing sebesar Rp250 juta.

Bantuan ini di serahkan oleh Kepala BNPB Haryanto seusai menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana di kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah pada hari ini Senin (18/03).

Sementara itu Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan dalam 1 minggu terakhir ada sekitar 30 bencana yang cukup besar, baik bencana banjir, mau pun angin kencang.

"Jadi terkait dengan masalah banjir ini dalam satu minggu terahir, intensitas hujan bisa di katakan ekstrem serta durasinya berkelanjutan. Sehingga di daerah-daerah khususnya di pegunungan Kendeng, Blora, Grobogan, dan Rembang itu hujannya cukup besar. Sehingga mengakibatkan debit air cukup besar. Makanya beberapa kejadian tanggul kembali jebol," ungkapnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengawal dan menjaga tanggul-tanggul jebol maupun yang sudah di perbaiki. Namun, karena debit tinggi yang di sebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga beberapa tanggul yang jebol kembali, demikian katanya.