- BPBD Karanganyar Bekali Guru SD Jadi Garda Terdepan Kesiapsiagaan Bencana
- Wabup Purworejo Monitoring Sejumlah Titik Longsor Di Kecamatan Kaligesing
- Asisten Masinis KAI Gugur, Harga Mahal Dari Pelanggaran Perlintasan
Baca Juga
Jakarta - Laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan kondisi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang telah menyebabkan bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Indonesia pada Rabu (05/03).
BMKG mencatat telah terjadi banjir dan tanah longsor di Provinsi Jambi, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, dan Kalimantan Selatan, pada awal Maret ini. Cuaca ekstrem ini masih berpotensi terjadi, terutama di wilayah dengan curah hujan yang berada di pesisir dan bertopografi yang curam.
Selanjutnya BMKG menyebutkan bahwa beberapa fenomena atmosfer diprediksi secara signifikan mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia dalam sepekan ke depan. Salah satu diantaranya adalah gelombang ekuator yang diprediksi akan aktif diberbagai wilayah Indonesia terutama terkait dengan gelombang dari sedang hingga tinggi dan ektrem.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Kep. Mentawai, Samudra Pasifik utara Papua, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.5 meter dan berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia di selatan NTT.
Selanjutnya di Samudra Pasifik di utara Papua Barat, Samudra Pasifik di utara Maluku, Samudra Hindia di barat Bengkulu, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia di selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia di selatan Jawa Timur, Samudra Hindia di selatan NTB, Samudra Pasifik di utara Papua, Samudra Pasifik di utara Papua Barat Daya, dan Laut Maluku.
Gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia di barat Kepulauan Mentawai, dan Samudra Hindia di barat Kepulauan Nias. Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Memperhatikan semua fenomena di atas, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).
Masyarakat secara umum dihimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, angin kencang, hingga kemungkinan banjir di daerah rawan.
- Dugaan Penyimpangan Bisnis Di Balik Pengiriman Barang Galian Dari PPMM Ke IPP
- Tangani Sampah Di Pasar Adiwerna, Wabup Tegal: Alhamdulillah Sudah Selesai
- Kapolres Cup 2025 Siap Digelar, Pendaftaran Resmi Dibuka di Polres Boyolali