Blokir Jalan, Warga Desa Wangandowo Pekalongan Tuntut Pertanggungjawaban Pabrik Pasca Banjir Bandang

Warga Desa Wangandowo, Kabupaten Pekalongan Melakukan Aksi Demonstrasi Terhadap Pabrik Sepatu Yang Sebabkan Banjir Bandang, Jumat (15/03). Bakti Buwono/RMOLJateng
Warga Desa Wangandowo, Kabupaten Pekalongan Melakukan Aksi Demonstrasi Terhadap Pabrik Sepatu Yang Sebabkan Banjir Bandang, Jumat (15/03). Bakti Buwono/RMOLJateng

Warga Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Batang yang jadi korban banjir bandang melakukan aksi pemblokiran jalan akses truk angkut material bangunan. Jalan yang diblokir adalah akses  ke lokasi pembangunan pabrik sepatu setempat.


Penyebabnya? Tanggul embung air milik pabrik sepatu yang jebol pada hari Jumat pagi (15/03), memicu banjir bandang yang mengakibatkan dampak serius atas tempat tinggal warga. Perusahaan sepatu tersebut adalah PT Hardases Abadi Indonesia.

Aksi pemblokiran tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas minimnya responsibilitas pihak pabrik terhadap bencana yang mereka sebabkan.

"Tuntutan warga adalah pembersihan rumah-rumah agar bisa ditempati kembali dan perapian, serta membersihkan akses jalan. Intinya, warga meminta kerjasama pabrik dalam membersihkan dampak bencana ini," kata Ketua RW01 Desa Wangandowo, Dwi Utomo, menyampaikan tuntutan warga, Jumat (15/03).

Menyikapi tuntutan warga, perwakilan pabrik akhirnya mengadakan pertemuan dengan mereka. Ahmad Nurhusein, perwakilan pabrik, menegaskan bahwa pihaknya siap membantu membersihkan material lumpur yang terbawa saat banjir bandang terjadi.

"Kami mewakili perusahaan dan menanggapi tuntutan warga terkait pembersihan. Kami telah membentuk empat tim, termasuk tim untuk koordinasi dengan pihak warga, investigasi kerugian, housekeeping, dan riset untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang," jelas Ahmad Nurhusein.

Meskipun pabrik telah menanggapi permintaan warga, namun, warga meminta tindakan nyata dalam membantu membersihkan dampak banjir bandang tersebut. Mereka menginginkan kehadiran langsung dari pihak perusahaan dalam menangani situasi ini.

Setelah mencapai kesepakatan, pihak perusahaan langsung mengerahkan tim pemulihan untuk turun ke desa dan membantu upaya pembersihan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang dialami oleh warga setempat.