Bank Indonesia mendukung terwujudnya ekonomi hijau di Jawa Tengah melalui penerapan pembangunan rendah karbon sektor energi dan UMKM.
- Tim Pengendalian Inflasi Semarang Berkala Lakukan Pemantauan Sembako
- Tagih Piutang Pajak Daerah, Bapenda Kembali Gandeng Kejari
- Bank Jateng Wonosobo :KKI Untuk Percepat Transformasi Digital
Baca Juga
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti mengatakan, mendorong pelaku ekonomi untuk bertransformasi menuju ekonomi Net Zero Emission melalui kebijakan keuangan hijau.
“Dari sisi kebijakan Makroprudensial hijau, sudah diimplementasikan kebijakan green LTV dan green RPIM untuk mendorong investasi terkait ekonomi hijau,” kata dia, di sela-sela kegiatan Central Java Investment Business (CJIB), di Magelang, Senin (21/8).
Adapun, CJIBF tahun ini mengangkat tema “Circular Economy for Central Java Sustainable Growth”.
Di Jawa Tengah, kata dia, salah satu bentuk dukungan Bank Indonesia bagi ekonomi hijau dilakukan melalui penerapan pembangunan rendah karbon di sektor energi dan UMKM.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Drs. H. Fathan Subchi, M.A.P menyampaikan, Jawa Tengah harus meningkatkan daya saing agar dapat berpacu di tingkat nasional, bahkan global.
“Perlunya mendorong perbaikan regulasi dan birokrasi serta memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk menarik investasi demi pertumbuhan ekonomi lebih optimal,” kata dia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra menyampaikan, UMKM di Jawa Tengah khususnya binaan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, terus didorong untuk menerapkan prinsip circular economy melalui pemanfaatan limbah dan pengelolaan berbasis green economy.
“Penerapan circular economy tersebut diharapkan dapat mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi proses produksi, serta menambah daya saing produk,” kata dia.