Perbankan di Jawa Tengah mendeklarasikan komitmen penyediaan uang Rupiah layak edar dan akselerasi penggunaan QRIS di provinsi ini.
- Pangsa Pasar Ekonomi Syariah di Jateng Capai 14 Persen
- Makroprudensial Sebagai Penjaga Stabilitas Moneter Menuju Indonesia Maju
- Pertumbuhan Ekonomi Jateng Sedikit Lebih Tinggi Dibandingkan Nasional
Baca Juga
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, BI mengandeng 50 perbankan untuk bersama-sama menyediakan uang Rupiah layak edar demi memperlancar perekonomian di Indonesia.
“BI juga berkomitmen untuk terus memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui kebijakan moneter serta makroprudensial. Tentunya hal ini hanya dapat dicapai dengan kolaborasi dan sinergi antara Bank Indonesia dan seluruh perbankan di Jawa Tengah,” ungkap Rahmat di sela-sela Safari Rupiah mengusung tema “Memaknai Perjalanan Rupiah, Katalisator Ekonomi Jawa Tengah”, di Kota Semarang, Minggu (5/2).
Upaya ini, lanjut dia, menjadi tanda keseriusan Bank Indonesia dalam memperkuat sistem pembayaran tunai maupun non tunai di Jawa Tengah.
“Selain itu, untuk menjaga nilai Rupiah terlebih menghadapi Ramadhan dan Lebaran. Masyarakat diimbau bijak berbelanja agar tidak memicu inflasi,” ungkap dia lagi.
Masyarakat bisa secara langsung melihat perjalanan Rupiah dari masa ke masa. Di akhir perjalanan, masyarakat juga dapat merasakan pengalaman melakukan praktik bertransaksi non tunai melalui QRIS dengan tebus murah minyak goreng/ produkUMKM merchandise/ kupon doorprize.
Setelah dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang, Safari Rupiah juga dilakukan di Kota Surakarta, Kota Tegal, Kabupaten Banyumas dan Kota Yogyakarta.
- Delapan Ton Beras Digelontorkan Melalui Kios Pandawa Kita di Semarang
- BI dan Perbankan di Jateng Sumbangkan Darah di Hari Pahlawan
- BI Berharap Inflasi Jateng Bulan September Tetap Terkendali