- Akui Peran Bidan Dalam Penurunan AKI Dan AKB, Bupati Sukoharjo Buka Muscab XI IBI
- Dinsos PPPA Banjarnegara Terapkan Lima Langkah Pendampingan Korban KDRT Kutawuluh
- Dukung 100 Hari Pemerintahan: Pagelaran Operasi Katarak Gratis Di Banjarnegara
Baca Juga
Temanggung - Kepala Unit Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polsek Bulu, Brigadir Kepala (Bripka) Agung Sutrisno, menyambangi kandang ternak sapi milik Budi Utomo di Dusun Sojayan RT 3 RW 2, Desa Campursari, Kecamatan Bulu, Temanggung, Sabtu (11/01).
Kepala Unit Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polsek Bulu bersama Brigadir Endro Sasongko, Bhabinkamtibmas setempat, menyambangi kandang ternak warga untuk melakukan edukasi terkait keamanan ternak dan bahaya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Keduanya didampingi Kades Suroto.
Di kandang ternak sapi, Bripka Agung Sutrisno menyampaikan pentingnya bagi peternak untuk mengenali PMK, meski tidak menular pada manusia, ternak yang terpapar PMK bisa merugikan peternak.
"Kondisi kesehatan ternak bisa menurun yang tentu harganya juga turun. Sehingga peternak harus mampu mendeteksi dan segera diobati," kata Bripka Agung.
Ia menyampaikan, pada petani yang menemukan ternaknya diduga terkena PMK untuk segera menyampaikan pada pemerintah desa, atau penyuluh pertanian agar dapat diambil tindakan segera.
Dikatakan, keterlibatan Bhabinkamtibmas dalam penanganan PMK sesuai dengan perintah Kapolda Jawa Tengah.
Tanggungjawab kepolisian tidak pada pengobatan, namun bersama dengan otoritas kesehatan hewan setempat agar melakukan edukasi, mendata ternak yang terpapar, selain tugas utama di bidang kondusifitas keamanan dan ketertiban.
Disampaikan, sejauh ini di wilayah tugasnya tidak ada ternak yang terpapar PMK. Kecamatan Bulu termasuk zona hijau. Meski begitu, di kecamatan tetangga telah ada sapi yang terpapar. Kewaspadaan akan PMK perlu dilakukan oleh peternak dengan melakukan bio security untuk mencegah terpapar PMK.
Kepala Desa Suroto mengatakan bahwa pihaknya sangat berterimakasih dengan edukasi yang disampaikan jajaran Polsek Bulu, sehingga jika nanti ada ternak yang terpapar sudah tahu apa yang harus dikerjakan untuk penanganan.
Ia mengatakan, di desanya ada sejumlah peternak, baik kambing, domba dan sapi. Mereka telah dilakukan edukasi terkait PMK dan kini akan disegarkan kembali, sehingga di desanya yang sampai saat ini tidak ada kasus PMK dapat terus bertahan.
"Tidak ada kasus PMK di Desa Campursari, harapannya tidak ada kasus. Jika ditemukan akan segera diobati. Peternak tahu apa yang harus dilakukan," tuturnya, saat dihubungi, Senin (13/01).
Peternak Budi Utomo mengatakan, telah memelihara ternak sapi dalam beberapa tahun terakhir. Kini, dirinya memelihara 2 ekor sapi betina yang keduanya bunting sekitar 2 bulan.
"Saya sangat menjaga ternak, jangan sampai terpapar PMK, sebab merugi jika terpapar, apalagi saat ini sedang bunting," tuturnya.
Ia mengatakan, keamanan kandang sangat dijaga, baik dari pencuri, maupun dari virus, makanya sangat dijaga.
"Kemarin telah ada pemeriksaan dari petugas, ternak sehat tidak terpapar PMK, sehingga akan sangat dijaga," tandasnya.
- Dari Demak: 350 Pohon Alpukat Aligator Siap Gebrak Pasar Nasional!
- Lenggak-Lenggok Emansipasi, Ketika Tari Menjadi Bahasa Perjuangan Perempuan
- Cegah Kecelakaan Dan Balap Liar, Jalan Desa Getas Blora Dipasang Pita Kejut