Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng) Sudaryono memuji kehadiran Nahdlatul Ulama. Pujiannya itu terucap saat menghadiri Shilatnas XIV dan Halal Bihalal Asparagus (Aspirasi Para Gus) di Pondok Pesantren Al Musthofa, Kendal.
- KPU Karanganyar Patuhi Aturan, Kembalikan Sisa Dana Hibah Pilkada ke Kas Daerah
- Setyo Sukarno Guru Panutan Warga Wonogiri, Jabat Bupati
- Agus Junaidi Diterjang Isu Tak Akan Lagi Jadi Pemimpin Partai Golkar Banjarnegara
Baca Juga
"Nahdlatul Ulama adalah salah satu pilar Islam moderat di Indonesia. Islam moderat, Islam yang baik, Islam yang menghormati, Islam yang toleransi harus dibesarkan, harus dibina, dan harus didukung. Dukung itu gak cuma omong-omong. Tapi juga ada komitmen besar baik dari sisi anggaran hingga langkah bersama," ujar Sudaryono, Selasa (7/5).
Mas Dar, sapaan akrabnya, meneruskan bahwa acara yang rutin diselenggarakan tiap tahunnya ini sangat bermanfaat bagi komunikasi para tokoh agama dalam rangka membangun bangsa ke depannya.
Untuk itu, Sudaryono yang mengenakan peci hitam dan sarung cokelat tersebut berkomitmen bakal kembali lagi pada acara rutin tahunan Asparagus.
"Saya Ikhtiar semoga diberi jalan sama Allah SWT, kalau Allah berikan jalan, saya siap dipanggil lagi ke Asparagus menepati janji," tegasnya.
Pada momen itu, Sudaryono sempat disandingkan bersama mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen. Keduanya tampak kompak dengan kemeja putih dan sarung.
Ditemui usai acara, Sudaryono mengucapkan terima kasih atas undangan dari Asparagus di Kendal. Sudaryono mengaku sangat senang mendapat undangan dan bisa bisa hadir di tengah-tengah para Gus.
“Sebagai pemangku partai politik di Jawa Tengah, saya diundang untuk hadir dalam acara Silatnas Asparagus ke-14. Tentunya kehormatan bagi saya, hadir di tengah-tengah para Gus. Di mana Gus itu sebagai guru, Gus itu sebagai panutan untuk masyarakat yang diampu beliau-beliau,” ungkap Mas Dar sapaan akrabnya.
Didampingi Ketua DPC Gerindra Kendal Mifta Reza, Sudaryono menampik ada agenda politik jelang Pilkada 2024. Kehadirannya dalam kegiatan ini adalah untuk menghadiri acara halal bihalal para Gus.
“Saya kira Asparagus dari dulu hingga sekarang aspirasinya sangat banyak, dan dinilai tidak ada kecenderungan politik praktis. Para Gus dibebaskan dalam berpolitik, yaitu pada pemilu kemarin, dibebaskan mau pilih yang mana. Jadi tidak ada pengerahan di acara ini,” ujarnya.
Sebagai informasi, sejumlah lembaga survei baru-baru ini juga merilis haris survei untuk calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah. Hasilnya beberapa tokoh bermunculan yang dinilai siap maju di Pilgub Jateng.
Terbaru, survei dari Timur Barat Research Center (TBRC) yang menanyakan kepada 1.688 respoden mengenai tokoh yang dinilai pantas untuk memimpin Jateng lima tahun ke depan.
Hendrar Prihadi menempati puncak survey dengan 21,4 persen dan diurutan kedua nama Sudaryono dipilih dengan tingkat keterpilihan 20,1 persen.
Urutan selanjutnya beruturut-turut adalah Taj Yasin Maimoen 10,3 persen, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu 8,7 persen, dan Dico M. Ganinduto dipilih sebanyak 7,6 persen.
Selanjutnya Bupati Banyumas dua periode Achmad Husein dipilih sebanyak 6,6 persen, Muhammad Yusuf Chudlori 6,2 persen, Irjen Ahmad Luthfi dipilih sebanyak 3,3 persen. Dan 15,8 persen tidak memilih.
Pengamat politik Institute for Digital Democrazy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto menambah merangseknya Sudaryono di urutan kedua karena dinilai memiliki citra positif sebagai dan anak muda yang memiliki pengalaman dalam politik dan ekonomi.
"Ya pastinya adanya citra positif dari Sudaryono sebagai dan anak muda Jawa Tengah yang memiliki pengalaman dalam politik dan ekonomi yang diyakini warga Jateng juga menjadi faktor naiknya elektabilitas politikus Gerindra,” ujar dia.
Ia menilai kemenangan Prabowo-Gibran di pilres 2024 menjadi kesempatan Sudaryono untuk meraup suara yang cukup tinggi dari para pemilih di Jawa Tengah.
- KPU Karanganyar Patuhi Aturan, Kembalikan Sisa Dana Hibah Pilkada ke Kas Daerah
- Setyo Sukarno Guru Panutan Warga Wonogiri, Jabat Bupati
- Agus Junaidi Diterjang Isu Tak Akan Lagi Jadi Pemimpin Partai Golkar Banjarnegara