Bersama Mahasiswa Asal Jepang, Pameran Japanese Day FId UKSW Hadirkan Pertukaran Budaya

Antusias pengunjung memuncak di pameran kebudayaan Jepang oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Destinasi Pariwisata (Despar) Fakultas Interdisiplin (FId) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Erna Yunus B/RMOLJateng
Antusias pengunjung memuncak di pameran kebudayaan Jepang oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Destinasi Pariwisata (Despar) Fakultas Interdisiplin (FId) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Erna Yunus B/RMOLJateng

"Japanese Day" menjadi tajuk dari pameran kebudayaan Jepang oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Destinasi Pariwisata (Despar) Fakultas Interdisiplin (FId) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).


Berlokasi di selasar gedung G UKSW,  pengunjung disuguhkan dengan empat stand yang menggambarkan festival empat musim di Jepang.

Tidak ketinggalan dekorasi kreatif mulai dari lampion berbahan botol plastik bekas hingga rangkaian tirai origami, kian memperindah tampilan stand.

Nampak pengunjung yang terdiri dari mahasiswa, masyarakat umum, serta pelajar SMA dan SMK memadati lokasi kegiatan.

Antusiasme pengunjung memuncak lantaran berkesempatan untuk melakukan ragam aktivitas budaya dan kuliner yang autentik. 

Didampingi mahasiswa dan dosen, pengunjung dapat belajar membuat aneka bentuk origami dan menulis kaligrafi Jepang. 

Sedangkan edamame, chawanmushi, takoyaki, serta sushi, menjadi suguhan khas Jepang yang ditawarkan secara gratis.

Pameran semakin spesial dengan kehadiran student volunteer asal Jepang, Haruna Kamiuchi. Merupakan mahasiswa Kwansei Gakuin University, ia yang terlibat dalam pengadaan pameran ini turut membagikan lebih banyak ilmu akan budaya dan bahasa Jepang. Bahkan secara langsung memimpin tarian flash mob yang diikuti seluruh pengunjung pameran dengan bersemangat.

"Saya merasa sangat senang bisa memperkenalkan budaya dari negara saya berasal kepada teman-teman Indonesia," ucap Haruna, usai kegiatan, Jum'at (31/5).

Pengunjung juga mendapat kesempatan menarik untuk mencoba pakaian tradisional yukata. Momen tersebut lebih lanjut dapat diabadikan melalui photo booth bernuansa pemandangan alam Jepang yang tersedia di lokasi.

Dosen pendamping bahasa Jepang FId Dr. Lasti Nur Setiani, S.S., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah penerapan dari pembelajaran para mahasiswa di kelas.

Ia berharap pameran ini dapat menjadi momen pertukaran budaya yang terasa nyata bagi banyak orang.

"Semoga setelah ini juga, bisa diadakan klub atau Kelompok Bakat Minat (KBM) bahasa Jepang melihat antusias yang sangat tinggi dari mahasiswa UKSW. Sekaligus memanfaatkan momen kerja sama yang telah terbangun dengan institusi dari Jepang," tambahnya.

Salah satunya guru pendamping para siswa SMK Negeri 1 Salatiga, Nurul Setiawan, S.Pd. Sebagai guru bahasa Jepang, acara ia nilai sangat seru dan edukatif.

"Pameran ini bisa menambah motivasi dan wawasan para siswa dalam belajar bahasa Jepang. Bahkan tidak hanya bahasanya, namun juga dikenalkan budayanya," ungkapnya.