Blacius Subono (70), Empu Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta yang meninggal dunia usai tampil dihadapan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam kampanye yang digelar di panggung Plaza Balai Kota Surakarta, Sabtu (10/2), dikenal sebagai sosok yang gila seni.
"Sosok Pak Subono dalam pedalangan luar biasa dan dia lebih menonjol di karawitan dan sering dipakai oleh para dalang. Almarhum di ISI diangkat menjadi Empu Pedalangan," kata budayawan Solo, ST Wiyono, mengenang sosok almarhum dikutip dari sejumlah sumber.
Gelar Empu Pedalangan memang dirasa wajar dan pantas disematkan kepada almarhum. Sebab, kata Wiyono, almarhum punya semangat luar biasa dan selalu latihan seni setiap hari.
Senada, seniman lainnya, Eko Supriyanto juga menuturkan, eksistensi almarhum Subono di dunia seni tak perlu diragukan lagi.
"Almarhum adalah salah satu Maestro Wayang di Surakarta. Dia adalah sosok yang tegas dan kreatif dalam seni pedalangan di ISI. Beliau sangat gila dalam berkarya dan beliau tidak pernah biasa-biasa saja dalam seni pedalangan," paparnya.
Diketahui, Blacius Subono (70), dikabarkan meninggal saat mengikuti kegiatan kampanye di panggung Plaza Balai Kota Surakarta.
Almarhum yang memakai kostum tokoh punakawan Semar itu dikabarkan jatuh lemas usai tampil adegan terakhir dan sempat bersalaman dengan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Almarhum pun sempat dilarikan ke Rumah Sakit.
- Punokawan & Moralitas Manusia
- Semar Antar Blacius Subono ke Peristirahatan Terakhir, TPU Bonoloyo
- ISI Surakarta Berduka, Ganjar Sampaikan Bela Sungkawa