Berpotensi Mendulang Cuan, Emak-emak Aisyiyah Belajar Bikin Selai Parijoto

Anggota Aisyiyah dari Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu Kudus, dilatih membuat olahan buah parijoto menjadi selai. Arif Edy Purnomo/RMOLjateng
Anggota Aisyiyah dari Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu Kudus, dilatih membuat olahan buah parijoto menjadi selai. Arif Edy Purnomo/RMOLjateng

Kalangan ibu-ibu Aisyiyah menjadi sasaran kegiatan pemberdayaan tim dosen penerima hibah RisetMU dari Majelis Perguruan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kudus. Para ibu-ibu itu mendapat pelatihan pengembangan ekonomi kreatif.


Kali ini, anggota Aisyiyah dari Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu Kudus, dilatih membuat olahan buah parijoto menjadi selai. Pelatihan dipandu tim dosen Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), bertempat di aula Taman Kanak-kanak Abu Rizal Kudus.

”Produk olahan selai dari buah parijoto selama ini belum ada di Kudus. Karena itu, kami tertarik mengembangkan buah lokal parijoto yang hanya tumbuh di Pegunungan Muria dikreasikan menjadi selai” ujar Yayuk Mundriyastutik selaku ketua Tim Pengabdian Masyarakat UMKU, Selasa (21/5).

Selain kandungannya bagus untuk kesehatan, kata Yayuk, selai buah parijoto bisa dikembangkan ibu-ibu Aisyiyah menjadi bisnis menguntungkan.

“Peluang  bisnis selai buah parijoto sangat menjanjikan. Sebab selama ini stok buah langka di Kota Kudus sangat melimpah. Produk olahan selai parijoto pun bisa laku dijual di lapak oleh-oleh tempat wisata religi di makam Sunan Kudus dan Sunan Muria,” kata Yayuk.

Kegiatan pelatihan kali ini menghadirkan Purbowati dengan materi dan praktik pengolahan buah parijoto menjadi selai. Kemudian Yunus Mustaqim memaparkan startegi marketing dan pengurusan izin serta sertifikasi halal.  

“Kandungan di dalam selai buah parijoto sangat baik meredakan diare, menjaga pertambahan berat badan, menjaga imunitas ibu hamil serta mengatasi sariawan,” terangnya.

Sementara itu, Siti Rodliyatun salah satu peserta pelatihan mengaku antusias mengikuti kegiatan itu. Sebab kegiatan itu bisa untuk mengembangkan ekonomi kreatif di kalangan ibu-ibu rumah tangga.

“Produk selai olahan buah parijoto ini bagus, karena di Kudus belum ada produk serupa. Harapannya, semoga nanti bisa dikembangkan sehingga bernilai bisnis yang menguntungkan,”cetusnya.