Berperan Bentuk Karakter Islami, 575 Guru RA ‘Ngarep’ Diakui

Diskominfo Kab Batang
Diskominfo Kab Batang

Ratusan pendidik yang tergabung dalam Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) menggelar halal bihalal dengan tajuk "IGRA Bersalawat".

Selain mempererat silaturrahmi, 575 guru Raudhatul Athfal (RA), sekaligus dimanfaatkan untuk mengungkapkan harapan agar kesejahteraan yang semakin baik dan diakui perannya dalam membentuk karakter Islami anak.

Ketua PD IGRA Batang Nur Khanah mengatakan, kontribusi para guru RA yang tersebar dalam 126 lembaga sangat besar dalam membentuk karakter 7.500 siswa se-Kabupaten Batang. Kendati dengan jumlah pendidik yang terbatas, namun kepercayaan masyarakat kepada IGRA sangat tinggi, karena mengharap agar putra-putrinya berakhlak mulia.

“Kami mendidik dengan fondasi agama yang benar-benar dibutuhkan oleh anak usia dini,” katanya, saat ditemui di Pendapa Kabupaten Batang, Rabu (16/4).

Terkait kesejahteraan, Nur Khanah mengakui, para guru RA yang 98 persen adalah wiyata bakti, sehingga hanya mendapatkan tunjangan dari pemerintah pusat.

“Dapat tunjangan dari pusat Rp250 ribu setahun sekali, itu pun hanya 30 persen pendidik yang dapat, sedangkan dari Kemenag Batang kami dapat Bantuan Operasional Pendidikan,” jelasnya.

Diakui, karena secara kelembagaan IGRA belum mendapatkan pengakuan serta pendataan yang belum tercantum ke Badan Kepegawaian Negara (BKN). Maka sebagian besar belum diangkat Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

“Yang terpenting bagi kami, diakui dulu kepengurusan IGRA, lalu oleh Bupati Batang sekiranya memberikan peningkatan kesejahteraan, walaupun kami bernaung di bawah Kemenag,” harapnya.

Menanggapi, harapan dari IGRA, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Batang Lutfi Hakim mengakui hanya sebagian guru RA yang telah mendapat tunjangan sertifikasi. Namun, bagi yang belum meraih tunjangan sertifikasi, Kemenag telah memberikan tali asih dengan beberapa skema.

“Tunjangan sertifikasi kami berikan tiap bulannya, bagi para guru RA yang sudah memenuhi syarat, sebesar Rp1,5 juta. Sedangkan yang belum memenuhi syarat kami upayakan untuk mendapatkan tali asih maupun bingkisan hari raya yang diambilkan dari Unit Pengumpul Zakat,” ujar dia.