Peralihan televisi analog ke digital sejak akhir 2022 tak membuat tukang servis elektronik kehilangan pelanggan. Kebijakan itu rupanya jadi berkah tersendiri bagi mereka.
- Daftar Jadi Bakal Cabup Pekalongan, Ketua DPC PDIP Pekalongan Riswadi Tunggu Perintah Partai
- Jelang Tutup Tahun, Warga Magelang Serbu Disdukcapil Rekam KTP dan IKD
- Pencemaran di Aliran Sungai Silandak, Dewan Minta Pemkot Segera Tangani
Baca Juga
Seorang di antaranya Sugiyono (41) warga Desa Karanggeneng, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang.
Ia punya alat satfinder (pelacak sinyal satelit) yang membantunya menyetel set top box tv digital.
"Dulu awal-awal dalam sehari ada tiga pelanggan yang meminta dipasangkan Set Top Box dan Parabola," kata pemilik usaha mikro Azzam Parabola itu, Kamis (15/6).
Ia mengatakan, saat ini dirinya sering mendapat orderan servis set top box. Sebab, tidak sedikit warga masih menggunakan televisi model lama, bukan televisi digital.
Sugiyono mengakui, alat-alat servis miliknya memang cukup mumpuni. Kelengkapan kerjanya merupakan hasil corporate social responsibility (CSR) dari PT Bhimasena Power Indonesia (BPI).
Dirinya bercerita pernah bekerja di proyek PLTU Batang sejak 2016-2019. Setelkah kontraknya berrhenti, ia banting setir jadi tukang servis elektronik.
"Modal awalnya cuma solter listrik sama muktitester manual. Terus dapat bantuan multi tester digital, bor, tangga lipat, satfinder, etalase dan sarana promosi," ujarnya.
Sebelum dapat bantuan, penghasilannya di kisaran Rp2,5 juta per bulan. Setelah punya alat lengkap, ia bisa meraup penghasilan antara Rp3,5 juta hingga Rp4 juta per bulan.
"Saya dulu lulus SMP langsung ikut saudara yang buka usaha servis elektronik. Belajar dari situ, dulu kan langka," jelasnya.
BPI bekerjasama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero (PT PII), dan mitra pelaksana yaitu LKM (Lembaga Keuangan Mikro) atau Koperasi mitra BPI, melakukan pengembangan usaha mikro bagi eks-pekerja konstruksi PLTU Batang.
Pengembangan usaha antara lain dukungan bantuan modal usaha, sarana prasarana, pendampingan & distribusi belanja barang, dan pelatihan teknis & pendampingan. Pihaknya memberi bantuan sparepart dan sarana produksi usaha.
- 40 Desa Di Kebumen Terima Program Air Bersih
- Dari Blank Spot ke Hotspot: Perjuangan Pemkab Batang Hadirkan Internet di Desa Terpencil
- Kebutuhan Bibit Jagung di Grobogan Capai Rp200 Miliar