Berkah Lebaran, Sarung 'Pohon Korma' Asal Tegal Kebanjiran Order

Produsen sarung Pohon Korma, Jamaludin Alkatiri menunjukkan produksinya. Bakti Buwono/RMOLJateng
Produsen sarung Pohon Korma, Jamaludin Alkatiri menunjukkan produksinya. Bakti Buwono/RMOLJateng

Lebih dari 1.000 sarung "Pohon Korma" terjual dalam sehari, dengan pembeli berasal dari berbagai daerah di Indonesia.


Produsen sarung Pohon Korma, Jamaludin Alkatiri, melaporkan bahwa menjelang Lebaran 2024, penjualan sarung miliknya meningkat pesat.

"Mendekati Lebaran, penjualan semakin meningkat. Omzet dalam sehari mencapai Rp 100 juta," kata Jamal, Senin (25/3).

Jamaludin Alkatiri, yang juga pemilik PT Asaputex Jaya Kota Tegal, mengakui bahwa penjualannya sangat terbantu oleh adanya marketplace atau belanja online.

"Hari ini saja kami mengirim ke 861 alamat yang membeli secara online, dengan lebih dari seribu sarung yang dikirim ke seluruh Indonesia, bahkan ada yang sampai ke Papua," ungkapnya.

Menurut Jamal, sejak menjual sarung melalui sejumlah marketplace, omzet penjualannya terus meningkat. Penjualan secara online ini dimulai sejak pandemi Covid-19.

"Kami telah menjual secara online selama 4 tahun," tambahnya.

Jamal juga mengungkapkan bahwa produk sarung "Pohon Korma" kini dikenal secara nasional dan telah merambah pasar internasional. Sarung ini bahkan telah diekspor ke sejumlah negara di Timur Tengah dan Afrika.

Sebagai eksportir, Jamal menghadapi beberapa kendala beberapa tahun lalu, termasuk kenaikan ongkos kontainer kapal ke luar negeri dan situasi perang Israel-Palestina.

Namun, sejak Januari, situasi telah kembali normal. Kapal kini bersandar dua kali dalam dua pekan, memberikan lebih banyak pilihan kapal yang cepat dan murah.

Sarung "Pohon Korma" tidak hanya menjadi tren di dalam negeri, tetapi juga menemukan tempat di pasar global. Dengan kualitas yang terjaga dan daya tarik desainnya, sarung ini terus menarik minat pembeli dari berbagai penjuru dunia.