Bencana Hidrometeorologi Basah Kembali Terjadi Di Indonesia

Rumah Penduduk Yang Terkena Bencana Angin Ribut Di Indramayu Pada Selasa (18/02). Humas Polres Indramayu
Rumah Penduduk Yang Terkena Bencana Angin Ribut Di Indramayu Pada Selasa (18/02). Humas Polres Indramayu

Jakarta - Awal 2025, terjadi beberapa bencana yang dicatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) antara lain banjir di Kabupaten Boalerno, Gorontalo dan bencana banjir di Indramayu.

Dalam siaran persnya, Abdul Muhari, Ph.D. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (21/02) terjadi dua bencana hidrometeorologi di dua tempat di Indonesia. Merujuk laporan yang dihimpun hingga Jumat (21/02) pagi hari, bencana banjir terjadi di Kabupaten Boalemo, Gorontalo pada Kamis (20/02).

Definisi Hidrometeorologi dapat dibaca pada tautan berikut:

Jawa Tengah Utara Akan Alami Hujan Lebat

Banjir di Boalemo akibat meluapnya debit air sungai dan jebolnya tanggul sepanjang 30 meter pascahujan dengan intensitas tinggi menuju permukiman warga di Desa Kuala Lumpur dan Desa Rejonegoro yang berada di Kecamatan Paguyaman.

Setidaknya 35 unit rumah milik 35 kepala keluarga atau 115 jiwa terdampak, dengan rincian 20 kepala keluarga atau sekitar 70 jiwa di Desa Kuala Lumpur dan 15 kepala keluarga atau sekitar 45 jiwa. Warga sudah bergotongroyong untuk membersihkan sisa lumpur dari banjir besar tersebut.

Bencana hidrometeorologi basah sebelumnya juga terjadi di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Angin kencang melanda wilayah Kecamatan Losarang tepatnya Desa Puntang dan Desa Krimun pada Selasa (18/02).

Akibat angin kencang, 42 kepala keluarga terdampak dengan rincian 13 kepala keluarga merupakan warga Desa Puntang dan 29 warga merupakan warga Desa Krimun.

Angin kencang menerjang sejumlah infrastruktur yang hingga sebabkan kerusakan, antara lain 36 unit rumah rusak ringan, 5 unit rusak sedang, 1 unit rumah rusak berat, 1 unit fasilitas umum dan bangungan lainnya turut terdampak.

BPBD Kabupaten Indramayu segera turun tangan dan membagikan pangan selain perlengkapan terpal bagi warga terdampak.

Seiring dengan masih sering terjadinya bencana hidrometeorologi basah di sejumlah wilayah di Indonesia, BNPB mengingatkan para pengambil keputusan di daerah untuk segera melakukan langkah persiapan. Peringatan ini juga diberikan bagi warga masyarakat untuk lakukan kesiapsiagaan misalnya dengan memangkas ranting-ranting pohon terlalu rimbun dan berpotensi roboh sersta memantau kondisi tanggul dan rutin membersihkan saluran air dan sungai.