Pencapaian pendapatan asli daerah (PAD) yang berasal dari sektor retribusi pada tahun 2022 ini kurang maksimal. Padahal sektor retribusi ini cukup banyak jenisnya seperti prkir, retribusi pasar, sewa rusun dan masih banyak lainnya.
- Faiz Kurniawan-Suyono Siap Lanjutkan Pembangunan Batang
- Rapat Perdana, Harno-Hanies Bahas Rencana Pembangunan Embung Kaliombo
- Gubernur Jateng Berharap Arus Balik Lancar
Baca Juga
Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Joko Santoso mengatakan pendapatan dari sektor retribusi ini harus bisa ditingkatkan pada tahun 2023. Terlebih kondisi ekonomi di Kota Semarang saat ini sudah mulai bangkit dan pulih dari pandemi Covid-19.
Pihaknya mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk menggenjot PAD sektor retribusi agar pada tahun 2023 bisa mencapai target yang ditentukan.
Ia menyebut potensi pendapatan parkir saja di Kota Semarang bisa mencapai Rp 125 miliar dalam kurun waktu satu tahun. Namun sayangnya, realisasi pendapatan parkir ini justru tidak sampi 10 persennya.
“Retribusi sewa rusun itu targetnya tahun ini di angka Rp 4 miliar,” ungkap Joko, Kamis (29/12).
Ia menyebut potensi terbesar yang mungkin bisa dimaksimalkan adalah retribusi parkir tepi jalan dan pajak parkir.
Hal ini dikarenakan saat ini jumlah kendaraan sudah semakin banyak bahkan pusat perbelanjaan juga semakin banyak dan ramai. Sehingga pemasukan dari segi parkir seharusnya bisa dimaksimalkan.
“Pajak parkir ini ada ditempat khusus, misalnya mal dan lainnya. Retribusi dari parkir tepi jalan juga bisa dimaksimalkan, saat ini belum dikelola dengan baik sehingga menurut saya harus digenjot lagi,” bebernya.
Joko menyebut pada tahun 2019 sebelum ada pandemi, pendapatan daerah bisa dimaksimalkan.
Namun memang beberapa sektor retribusi belum bisa memenuhi target sehingga target retribusi harus diturunkan saat pandemi melanda.
Lebih lanjut, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), pendapatan sektor retribusi ini harus ada kenaikan target sebesar 12,5 persen dalam satu tahun.
“Menurut kami, harusnya naik tiga kali lipat karena kondisi mulai normal, sehingga pendapatan bisa mencapai target atau melebihi target,” tuturnya.
Sementara itu, Plt Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan akan meningkatkan pendapatan dari sektor retribusi dengan melakukan berbagai upaya.
Salah satunya adalah dengan membuat regulasi dan mengubah pemahaman OPD untuk bisa meningkatkan sektor yang satu ini.
“Saat ini serapan belanja kita mencapai 99 persen, pendapatan juga sudah bagus 95 persen dan terus on going, Harus ditingkatkan lagi, dengan sebuah mekanisme yang berbentuk regulasi. Apalagi kan parkir ini bisa ditingkatkan lagi,” papar Ita, sapaannya.
- Pelantikan Wali Kota Surakarta: Teguh Prakosa Resmi Gantikan Gibran
- Alokasikan DAK Rp5,8 Miliar, Pemkab Grobogan Perbaiki Jalan Pengubung Tiga Kabupaten yang Rusak Bertahun-tahun
- Pemkot Semarang Alokasikan Anggaran Pembelian Dua Mobil Listrik