Belum Ada Tren Penurunan Harga Beras Di Magelang

Pedagang beras di Pasar Rejowinangun Magelang mematok harga di atas HET.
Pedagang beras di Pasar Rejowinangun Magelang mematok harga di atas HET.

Harga beras di pasaran wilayah Kabupaten Magelang tidak juga menunjukkan tren menurun. Di pasar modern maupun pasar tradisional harga beras masih di atas harga normal.


Para pedagang di sejumlah pasar baik di Kota Magelang dan wilayah Kabupaten Magelang, mematok harga beras medium berkisar Rp 13.000-Rp 13.500 per kilogram. Dan harga beras premium bervariasi antara Rp 14.000-Rp 14.500 per kilogram atau lebih.

Merujuk ketetapan Perum Bulog, harga eceran tertinggi (HET) beras medium adalah Rp 10.900 per kilogram sedang untuk beras premium sebesar Rp 13.900 per kilogram.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, pun mengakui, harga beras medium di pasaran sudah mencapai lebih dari Rp 12.000 per kilogram.

Menurut Pimpinan Cabang Perum Bulog Kedu, Yudha Ajipribowo, bagaimanapun harga beras saat ini juga ditentukan oleh ketersediaan panen baru.

"Untuk saat ini, masih belum memasuki masa panen. "Semoga hujan segera turun sehingga dampak el Nino tidak berkepanjangan," katanya, dikonfirmasi melalui pesan WA, Kamis (26/10).

Bulog pun gencar melakukan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras medium ke pasar-pasar di wilayah Kedu. Meliputi Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kebumen, Purworejo, Temanggung dan Wonosobo.

Sebelumnya, Adi Waryanto mengatakan, Pemkab Magelang memberikan jaminan pangan terutama bagi masyarakat yang berpendapatan rendah agar memiliki akses terhadap kebutuhan pangan, pada harga dan volume ideal untuk memenuhi kebutuhan.

"Sesuai amanat Perpres Nomor 125 Tahun 2022, penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dilakukan guna menanggulangi kekurangan pangan, gejolak harga pangan dan dalam kondisi darurat," katanya, diwakili Asisten Ekbang Nanda Cahyadi Pribadi, dalam penyaluran CPP di Balai Desa Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan, Rabu (25/10).