Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berhasil membuat becak listrik Kampus Udinus yang diberi nama Becik-KU. Becak listrik ini dihibahkan kepada Pemerintah Kota Semarang dan akan dioperasionalkan di kawasan wisata Kota Lama.
- Wamentan Pantau Sembako, Wali Kota Semarang Sekalian Gelar Operasi Pasar
- Pamitan, Mbak Ita Minta Maaf Kepada Masyarakat
- Ini Daftar 29 Gengster di Semarang!
Baca Juga
Melalui becak listrik ini diharapkan bisa menjadi salah satu upaya bisa beralih pada kendaraan berbasis energi terbarukan sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat.
Rektor Udinus, Edi Noersasongko menyampaikan, becak listrik ini merupakan inovasi dari Fakultas Teknis Udinus. Bahkan ide membuat becak listrik ini berawal melihat kondisi Kota Lama yang ramai bahkan pengunjungnya melebihi Borobudur.
"Kota Lama ini luas. Kami punya ide membuat becak listrik. Kami sampaikan ke Dishub, Kominfo dan sebagainya, disetujui. Kami lapor ke dikti melalui proposal. Kami diberi dana untuk merealisasikan," kata Edi, saat memamerkan karyanya didepan Wali Kota Semarang, Selasa (2/5).
Edi mengatakan, untuk sistem operasional becak listrik di Kota Lama ini akan menyesuaikan dengan rencana dari Pemkot Semarang. Nantinya jika memang dibutuhkan armada dalam jumlah banyak pihaknya akan siap mendukung.
"Kemarin, satu becak anggaran dari Mas Menteri (Nadiem Makarim) Rp125 juta mulai dari merancang, kelistrikan, aki, dan sebagainya. Kalau (produksi) banyak bisa murah lagi," jelasnya.
Dosen sekaligus tim pengembang Becik-KU, Ary Heryanto memaparkan, cara kerja dari becak listrik ini menggunakan aki sebagai sumber tenaga. Sementara pada bagian atas terdapat solar panel yang berfungsi untuk menambah tenaga pada aki.
"Becak ini bekerja secara otonom dan bisa dioperasikan tanpa dikendalikan oleh supir. Untuk itu, di bagian bawah becak terdapat kamera yang dapat mendeteksi jalan yang harus dilalui. Dapat membawa maksimal empat penumpang sekaligus," beber Ary.
Kaprodi Teknik Elektro Udinus itu mengatakan. becak listrik ini akan segera beroperasi di Kota Lama. Bahkan becak listrik ini mampu memutari Kota Lama Semarang tanpa perlu ada supir.
"Becak ini juga memiliki fitur untuk menjelaskan keadaan sekitar Kota Lama, seperti ketika melewati Gereja Blenduk, becak akan memberikan informasi kepada penumpang melalui layar. Informasi ini akan berisi seputar sejarah maupun keunikan yang ada di landmark tersebut," tuturnya.
Dekan Fakultas Teknik Udinus, Heru Agus Santoso mengaku bangga atas karya inovasi dari dosen dan mahasiswa tersebut. Becik-KU termasuk dalam Automatic Guided Vehicle (AGV) yang merupakan hasil penelitian salah satu dosen Fakultas Teknik Udinus. Penelitian tersebut sebagai upaya Udinus menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu menyampaikan, Becik-KU menjawab kebutuhan kendaraan di kawasan bebas emisi.
"Contoh di Kota Lama. Mungkin bsa saja di Simpanglima saat CFD. Sehingga, diharapkan di Kota Lama menjawab keburuhan. Dengab adanya Becik-KU orang-orang bisa jalan-jalan di Kota Lama," ucap Ita, sapaan akrabnya.
- Wamentan Pantau Sembako, Wali Kota Semarang Sekalian Gelar Operasi Pasar
- Pamitan, Mbak Ita Minta Maaf Kepada Masyarakat
- Ini Daftar 29 Gengster di Semarang!