Bea Cukai Tanjung Emas Tetap Maksimalkam Pelayanan Saat Libur 1 Juni

Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Semarang tetap memberikan pelayanan selama masa libur nasional dalam rangka Peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2022.  


Hal ini dilakukan sebagai langkah mitigasi serta upaya mengurangi kerugian dan dampak yang harus ditanggung oleh pelaku usaha, baik eksportir dan importir.

“Sejak Junat lalu, Bea Cukai Tanjung Emas telah mengerahkan seluruh kekuatan, kami tempatkan pegawai 100 %, harapannya dengan 24/7 ini kita bisa mengatasi outstanding yang ada, sehingga kami harap dapat memitigasi kerugian dan dampak yang berakibat pada eksportir dan importir kita,” terang Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, Anton Martin dalam siaran rilisnya, Selasa (31/5).

Data dari Pelindo Pelabuhan Tanjung Emas terdapat 713 Kontainer yang terdampak baik impor dan ekspor, dari 713 kontainer tersebut 83% sudah submit dokumen kepabeanannya dengan total nilai barang sekitar 41 juta dollar. 

“Terhadap pelaku usaha yang terdampak kita koordinasi dengan Pelindo untuk memberikan kemudahan. Bagi eksportir yang ingin memeriksa kembali barang ekspornya, yang mungkin rusak dalam rangka claim asuransi, atau repacking atau cek barang,” kata dia.

Sedangkan sisi impor, lanjut dia, maksimalkan outstanding barang. Dia mengharapkan, tidak ada lagi kapal dialihkan, semua kapal bisa sandar dan pelayanan kembali normal seperti biasa.

“Para pelaku usaha khususnya importir yang sudah menyelesaikan kewajiban pabean dan mendapatkan SPPB (Surat Persetujan Pengeluaran Barang) agar segera mengeluarkan barangnya sehingga dapat mengurangi kontainer yang berada di pelabuhan,” kata dia.

Dia melanjutkan, pelaku eksportir bisa memasukkan kontainer di pelabuhan karena saat ini, kondisi pelabuhan sudah kering.

Dalam menangani bencana ini, lanjut dia, Bea Cukai selalu koordinasi dan kolaborasi aktif bersama Pelindo dan seluruh stakeholder Pelabuhan Tanjung Emas.

Semua kebijakan yang dilakukan dikomunikasikan bersama dengan seluruh pelaku usaha dan asosiasi, dengan harapan agar seluruh pihak saling memahami situasi dan kondisi yang terjadi.

“Sehingga langkah yang diambil jelas bagaimana pelaksanaan operasionalnya di lapangan,” ujar dia.