Bawaslu: Masa Tenang Jadi Perhatian Khusus Untuk Meminimalisir Pelanggaran Pemilu

Apel Siaga Pengawasan Tahapan Pengawasan Pemilu 2024, Di Taman Hutan Raya (Tahura) KGPAA Mangkunegara I, Ngargoyoso, Karanganyar. Foto: Dian Tanti Burhani/RMOLJateng
Apel Siaga Pengawasan Tahapan Pengawasan Pemilu 2024, Di Taman Hutan Raya (Tahura) KGPAA Mangkunegara I, Ngargoyoso, Karanganyar. Foto: Dian Tanti Burhani/RMOLJateng

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Karanganyar, Nuning Ritwanita Priliastuti, mengingatkan bahwa hari pemungutan suara tinggal hitungan hari.


Hari-hari terakhir menjelang pemungutan suara merupakan masa krusial yang harus diawasi untuk meminimalisasi terjadinya pelanggaran pemilu.

"Terlebih lagi pada masa tenang atau tiga hari menjelang pemungutan suara harus menjadi perhatian khusus," ucap Nuning, Senin (05/02). 

Ia mengajak seluruh jajaran Pengawas Pemilu untuk selalu waspada dalam mengawasi masa kampanye dan masa tenang menjelang pemungutan suara. Juga meningkatkan kesiagaan dalam menghadapi dinamika di lapangan.

"Para pengawas harus memastikan di masa tenang tersebut tidak ada pelanggaran kampanye di luar jadwal, maupun money politics," ucap Nuning. 

Selain itu, lanjut Nuning, jajaran pengawas harus memastikan formulir pemberitahuan diterima pemilih dan distribusi logistik bisa tepat waktu dan tepat jumlah. 

Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, dalam sambutannya mengatakan ada 4 (empat) hal yang menjadi faktor penting suksesnya Pemilu. 

"Pertama, penyelenggara pemilu; kedua, peserta pemilu; ketiga, regulasi di dalamnya; empat, pemilih pemilu,” ungkap Timotius. 

Disamping itu, anggota Panwaslu sebagai kepanjangan tangan Bawaslu harus mampu bekerja profesional, berintegritas, jujur dan adil. "Sebagai bagian dari komitmen Bawaslu dalam melaksanakan tugas pengawasan," imbuhnya.

Diketahui bahwa Bawaslu Kabupaten Karanganyar gelar Apel Siaga Pengawasan Tahapan Pengawasan Pemilu 2024, di Taman Hutan Raya (Tahura) KGPAA Mangkunegara I, Ngargoyoso, Minggu (04/02).

Apel tersebut diikuti 51 (lima puluh satu) Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan, dan 177 (seratus tujuh puluh tujuh) Panwaslu Kelurahan/ Desa. Apel Siaga tersebut juga ditandai dengan pelepasan belasan burung merpati sebagai simbol dan harapan Pemilu yang aman dan tenteram di Bumi Intanpari (Industri, Pertanian, dan Pariwisata).