Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang meluncurkan buku sejarah berjudul Dari Masa ke Masa Jejak Pengawasan Pemilu/Pemilihan 2004 - 2023.
- Ganjar Janjikan Internet Gratis untuk Seluruh Pelajar
- Ganjar Dukung Andika
- Gagal Ikuti Pilwalkot Semarang 2024, Dico Ganinduto: Ya, Harus Siap Sudah Risiko!
Baca Juga
Peluncuran buku tersebut dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 77 dan HUT Bawaslu pada 15 Agustus mendatang.
Ketua Bawaslu Kota Semarang, Muhammad Amin menyampaikan, buku tersebut berisi tentang peristiwa pemilu dan pilkada mulai tahun 2004 hingga 2019, yang dari sisi proses penyelenggaraan jelas berbeda, pasalnya dulu masih berstatus adhoc.
Tak hanya itu, Amin menyebutkan jika dalam buku tersebut juga membahas sisi menarik dalam setiap era Pemilu, mulai dari penanganan pelanggaran, kelembagaan, hingga suka duka membentuk sebuah badan.
"Jadi, buku ini adalah sejarah panjang pemilu dan pilkada di Kota Semarang. Hampir setiap masa punya peristiwa menonjol. Misalnya saat dulu adhoc, kami tidak punya kewenangan proses sidang, sekarang ada," tutur Amin, Jumat (12/8).
Dalam buku jejak pengawasan ini juga memuat contoh kasus. Sebut saja pada tahun 2004 ada calon yang tidak memenuhi persyaratan karena pendidikannya kurang.
Lalu, pada 2014, Bawaslu berhasil menangani kasus Jendral Sutiyoso yang sempat kampanye di luar jadwal. Kasus-kasus administrasi pada setiap penyelenggaraan pemilihan juga dimuat dalam buku ini.
Amin berharap melalui buku ini bisa menjadi literasi bagi para peneliti dan mahasiswa. Selain itu, dengan adanya buku tersebut juga bisa menjadi bahan evaluasi bagi Bawaslu dalam penyelenggaraan pemilu ke depan karena tren kasus setiap masa berbeda-beda.
"Kami punya kewenangan pencegahan. Nah, buku ini sebagai bahan untuk merumuskan metode dalam pengawasan yang kami tuangkan dalam indeks kerawanan pemilu," jelasnya.
Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Rofiudin mengapresiasi Bawaslu Kota Semarang yang telah menyelesaikan penyusunan buku sejarah ini.
Pihaknya berharap buku ini bisa membantu memberikan data dan fakta bagi para pihak yang membutuhkan.
"Program peluncuran buku ini tidak akan berhasil tanpa peran serta pelaku sejarah. Makaz kami juga mengucapkan terima kasih kepada pelaku sejarah atas kontribusinya," jelasnya.
Peluncuran buku ini menjadi upaya dari Bawaslu provinsi bersama bawaslu kabupaten/kota se-Jawa Tengah untuk memberikan pengetahuan nilai sejarah pengawasan pemilu.
Ia berharap, ini bisa memberikan referensi, bahan rujukan, serta menjadi koreksi dan evaluasi untuk pemilu ke depan yang lebih baik.
- Demokrat Berikan Sinyal Tak Dukung Jokowi Di 2019
- Ketua DPRD DKI: Anies-Sandi Tidak Becus Urus PKL GBK
- Elektabilitas Paslon Pilkada Gubernur Jawa Tengah 2024, Andika-Hendi Dan Luthfi-Yasin Rebutan Menang Versi Survei