Bawaslu Kabupaten Batang: Tertimpa Baliho Caleg? Minta Tanggung Jawab Pihak Dalam Gambar Itu

Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Batang, Luthfi Dwi Yoga. Foto: Istimewa/RMOLJateng
Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Batang, Luthfi Dwi Yoga. Foto: Istimewa/RMOLJateng

Musim penghujan menjadi momen penting bagi Bawaslu Kabupaten Batang untuk mengingatkan partai politik (Parpol) agar berhati-hati dalam memasang alat peraga kampanye (APK).


"APK yang dipasang sembarangan dapat membahayakan masyarakat, terutama saat ambruk ke jalan atau menimpa para pejalan kaki," ungkap Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Batang, Luthfi Dwi Yoga, Kamis (08/02).

Ia menyampaikan dalam sebuah rapat koordinasi dan konsolidasi pengawasan masa tenang di Hotel Dewi Ratih, Kabupaten Batang.

Rapat tersebut dihadiri oleh Komisioner KPU, perwakilan partai politik, dan para pemangku kepentingan terkait. Salah satu fokus utama rapat adalah tentang pemasangan APK yang seringkali tidak sesuai dengan aturan dan dilakukan secara sembarangan.

"Dalam hal kerobohan baliho, silahkan minta tanggungjawab kepada pihak yang ada dalam foto tersebut," tegas Luthfi.

Ia mengingatkan bahwa beberapa APK seringkali dipasang di tempat-tempat yang tidak aman, seperti di atas pohon, batang pohon, fasilitas umum, dan di tempat-tempat yang melintang di atas jalan atau jembatan.

"Contohnya sudah ada di Kebumen, seorang siswi SMK meninggal setelah tertimpa baliho caleg. Oleh karena itu, APK harus dipasang dengan kokoh dan memperhatikan faktor keselamatan. APK yang hanya disenderkan di pohon, misalnya, dapat ambruk saat terkena angin kencang," jelasnya.

Bawaslu juga meminta Parpol dan calon legislatif (caleg) untuk memantau APK yang dipasang, karena seringkali APK dipasang oleh pihak ketiga yang tidak memperhatikan aturan dan keselamatan dalam pemasangannya.

Rapat tersebut juga mencatat beberapa peserta sempat mengalami kesulitan menemukan ruangan rapat, bahkan ada yang sampai tersesat selama 1 jam. Hal ini menunjukkan pentingnya koordinasi yang lebih baik dalam setiap kegiatan yang dilakukan.