Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah mengingatkan para aparatur sipil negara (ASN) tetap menjaga netralitas dalam penyelenggaraan pemilu.
- PKS: Prabowo Belum Meminang AHY
- Wajah Baru Muncul, Warnai Pilkada Grobogan
- Beredar Foto Ade Bhakti Mendaftar Ke Demokrat, Jadi Wakilnya Yoyok Sukawi?
Baca Juga
"Yang paling mendasar adalah memiliki komitmen. ASN harus punya niat untuk netral," kata Ketua Bawaslu Jawa Tengah, Fajar Saka, Senin (30/8).
Selain itu, Fajar juga mengingatkan kepada para peserta pemilu untuk tidak mengganggu ASN. Menurutnya, yang menjadi persoalan adalah jika peserta pemilu menggoda dengan sedikit mengancam netralitas ASN.
Ke depan, kata dia, tekanan dan paksaan kepada ASN untuk tak netral harus dicegah secara bersama-sama.
"Kita harus bersama memiliki sikap yang teguh pada netralitas dan mau bersikap tegas," tandasnya.
Lebih jauh, Fajar mengungkap kalau Bawaslu Jawa Tengah mencatat, selama Pilkada 2020 masih ada ASN yang terlibat dalam kasus netralitas ASN.
Kata dia, tercatat ada 57 kasus yang melibatkan 118 ASN. Kasus-kasus itu sudah ditangani Bawaslu di Jawa Tengah.
"Bawaslu Jawa Tengah menyatakan, pada Pemilu 2024 mendatang, kasus netralitas ASN harus bisa dicegah. Agar pemilu di Indonesia bisa dilaksanakan secara demokratis," tutupnya.
- Fadli Zon Yakin PKS Tidak Gegabah Untuk Mundur Dari Koalisi
- Dicurhati Konten Kreator hingga Pembatik di Pekalongan, Ini Respon Gibran
- Pertemuan Tertutup Cak Imin-Gibran di Solo Tak Bahas Masalah Pilpres