Batik Tak Selalu Identik Busana Resmi

Rumah Batik Danar Hadi Semarang mengajak masyarakat terus mencintai batik meski dalam situasi keterbatasan karena pandemi Covid-19.


"Meski beraktivitas di rumah saja sebaiknya tetap ingat mengenakan batik," ungkap Branch Manager Rumah Batik Danar Hadi Semarang Restu S.Wibisono, di Semarang, Kamis (30/9). 

Batik tak selalu identik dengan busana resmi. Desain simpel, colorful dan motif kontemporer menyulap batik bisa dikenakan dalam suasana santai di rumah. 

"Busana batik bahan katun dan potongan casual bisa dikenakan dalam aktivitas sehari-hari misal daster, celana dan lainnya," ungkapnya. 

Bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional, batik Danar Hadi meluncurkan program 'Living in Heritage'. Pameran berlangsung mulai 1-31 Oktober menampilkan pameran koleksi eksklusif batik Danar Hadi hasil karya maestro batik Indonesia, Alm H Santosa Doellah.

Pembukaan pameran 'Living in Heritage' akan dilaksanakan di Ndalem Wuryo Ningratan (House of Danar Hadi-Solo). Pameran di beberapa Rumah Batik Danar Hadi yang ada di Jakarta, Surakarta, Yogyakarta, Semarang dan Surabaya. 

Koleksi eksklusif buatan maestro batik Indonesia produk wastra batik melalui proses cap dan tulis terbaik. Selama bulan batik Oktober memberikan diskon 15% khusus untuk pembelian batik dengan proses cap, tulis kombinasi dan tulis.

Alm H Santosa Doellah, lanjut dia, sejak kecil telah mempelajari banyak hal mengenai batik, mulai dari ragam hias, proses dan teknik untuk menghasilkan selembar kain adiluhung untuk keraton, sampai kain sudagaran berkualitas. 

"Resep khusus dalam pembuatan malam khas pewarnaan. Jadi bisa dilihat dari warna hitam yang tajam. Teknik pewarnaan batik kami membuat tahan lama," katanya. 

Salah satu motif andalan dihadirkan dalam pameran kali ini adalah kain sarimbit dengan motif parang dan wayang. Terdiri dari kain jarit, selendang dan kemeja. Harga yang dibandrol mulai Rp10 juta-Rp27 juta dengan bahan kain sutra tulis.