- Choky Toys, Buah Kejelian dan Ketekunan Iwan
- Teknik Ecoprint Batik Ijo Mas Wilis Mendunia
- Kenalkan Artotel Wanderlust, More Than Jazz Art Java Tour 2024 Hadir di Semarang dan Empat Kota Besar Lain
Baca Juga
Batik merupakan pakaian khas Indonesia. Dan, Jawa Tengah, sesuai namanya jika di alih bahasakan ke dalam Bahasa Internasional, Inggris yang berarti Central, juga menjadi pusat dari pembuatan pakaian bermotif ini.
Diantara banyak kota di Jawa Tengah yang memiliki pakaian khas Batik, Demak juga menjadi salah satu daerah yang masyarakatnya banyak bergelut sebagai perajin batik. Diantarannya, Batik Sekar Arum yang terletak di Dukuh Kroya RT03/RW01, Desa Gebang Arum, Kecamatan Bonang, Demak.
Sentra ini telah menjadi simbol kebudayaan dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Kekhususan motif batik dari Sentra Sekar Arum adalah motif khas Demak seperti masjid agung, jambu, belimbing, bledek, dan kapal laut.
Pendirinya, seorang wanita bernama Basiroh, juga memilih motif khas Sekar Arum untuk memperkaya koleksi batiknya. Sekar Arum digambarkan sebagai bunga kenanga berwarna kuning, yang menggambarkan filosofi kehidupan.
“Di sini yang menjadi ciri khas adalah motif Sekar Arum yang motifnya bunga kenanga dan warnanya kuning. Itu melambangkan suatu kesejahteraan masyarakat yang gemah ripah loh jinawi,” terangnya saat diwawancarai RMOLJateng, baru baru ini.
"Kami berusaha untuk memproduksi motif yang beragam untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berbeda-beda," tambah Basiroh.
Meski pun terbilang hasil produk rumahan, batik di Sekar Arum ini pelanggannya tidak main-main. Tidak hanya di Demak, Basiroh mengaku sering mendapatkan orderan hingga luar pulau Jawa dan luar negeri.
“Pelanggannya itu ada dari wilayah Demak, Surabaya, Lamongan, Bandung, Jakarta, Sumatera, dan Kalimantan. Pernah juga ada turis dari Taiwan, Korea, Jepang, Malaysia, dan Singapura itu minta dibuatkan,” akunya.
Mengisahkan perjalanan usahanya, Basiroh mengatakan ia mengembangkan batik yang elegan dan modern namun tidak menghilangkan sisi tradisional dari motif-motif batik yang sudah diproduksi.
Melalui sentra batiknya, masyarakat setempat tidak hanya mendapatkan lapangan pekerjaan tetapi juga belajar untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Terlepas dari itu, yang pasti usaha ini turut berkontribusi pada pelestarian lingkungan dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya hutan bakau dan kebudayaan lokal. Tidak mengherankan Basiroh sebagai pemilik Batik Sekar Arum telah menjadi inspirasi bagi masyarakat lokal dan menjadi contoh yang baik dalam mengembangkan industri kreatif yang berkelanjutan.
- Dinparta Demak Dukung Program Cegah Stunting Desa Dempet
- Mengejutkan! Pendopo Berusia 200 Tahun di Demak Masih Aktif
- Terkuak! Museum Glagah Wangi Simpan Harta Karun