Masih banyaknya warga yang tertipu investasi bodong menjadi perhatian Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang bersinergi dengan Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo), khususnya bagi warga Pekalongan.
- Beli Tiket Kereta Api Wajib Gunakan NIK
- Mulai Juni, Johar Baru Bakal Buka Sampai Malam
- Bursa Efek Indonesia Bantu 2000 Vaksin untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi
Baca Juga
Atas dasar itulah, kedua lembaga itu menggandeng PT Equityworld Futures (EWF) Cirebon mengadakan sosialisasi dalam rangka bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK).
"Kalau di pusat (Jakarta dan Kota Besar lainnya) mungkin informasi tentang investasi sudah masif. Namun berbeda dengan di daerah. Kemarin ada beberapa warga Pekalongan yang juga jadi korban investasi bodong robot trading Net 89," kata Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang di Hotel Horison, Sabtu (18/3).
Ia menyebut, saat ini informasi sangat mudah tersebar di tengah teknologi digital sekarang. Namun, di antara berita-berita itu tidak jarang adalah hoax.
Baginya, peran media untuk memberikan informasi, khususnya tentang komoditas berjangka sangat via. Sebab, media sebagai sumber terpercaya menjadi acuan dalam memberikan informasi yang kredibel.
Mengangkat tema Perlindungan Nasabah Dalam Perdagangan Berjangka Komoditi, harapannya bisa meningkatkan pemahaman masyarakat tentang seluk beluk peluang dan risiko produk derivatif perdagangan berjangka.
"Jangan mudah percaya dan jangan terbuai rayuan oknum yang menjanjikan keuntungan tidak masuk akal. Pahami resikonya, cek kebenaran dan kejelasan perusahaan tersebut, apakah perusahaan ini terdaftar di Bappebti dan Kliring atau tidak, cek dan ricek produk dan perputaran dana nya jelas atau tidak," ucap Paulus.
Risiko yang kerap dialami masyarakat adalah ilegal trading. Banyak investor yang terjebak pada pialang berjangka tak berizin dan tergiur dengan iming-iming tingkat keuntungan yang besar. Padahal, modal investasi yang dikeluarkan tidak sedikit.
Kepala Cabang PT EWF, Ernest Firman menambahkan literasi PBKharus diberikan secara merata. Pihaknya, mengusulkan agar cabang-cabang perusahaan pialang melakukan literasi dan edukasi ke daerah.
"Kurangnya literasi, apapun itu merk perusahaannya, yang terpenting cek 2L yaitu Legalitas dan Logis atau tidak. Dari mana mendapatkan keuntungan dan perputaran dananya,"tuturnya.
Perwakilan Aspebtindo, Zulfan S. Bachri mengajak pentingnya perannya masyarakat untuk mencegah investasi bodong. Caranya, masyarakat melaporkan baik itu websitenya, alamat perusahaan, pemiliknya, dan sebagainya,
"Kami sangat welcome untuk siap membantu," jelasnya.
- Adanya UU Cipta Kerja, Dinas Koperasi Salatiga Segera Kantongi Perda Pembentukan Koperasi Baru
- Tembus Pasar Ekspor, Santri Dilatih Percantik Kemasan Produk UMKM Ponpes
- Profesi Pialang Jadi Alternatif Enterprenuer Generasi Milineal