Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang memastikan ketersediaan darah aman dan mencukupi. Pasalnya saat ini tengah banyak kasus demam berdarah dengue (DBD) ditengah masyarakat, terlebih pasca musibah banjir yang ada dibeberapa titik Kota Semarang.
- RSUD Sukoharjo Sudah Gunakan Empat Obat Covid Rekomendasi BPOM
- ASN Pemprov Jateng Donorkan Darah
- OBAT, Raih Paten Ganda di Tahun 2024-2025
Baca Juga
Wakil Bendahara PMI, Jacobus Dwihartanto mengatakan jika permintaan darah dari fasilitas kesehatan maupun rumah sakit hingga saat ini dapat terpenuhi dengan baik.
Untuk tetap menjaga ketersediaan darah di PMI, Dwihartanto meminta masyarakat untuk lebih peduli terhadap pentingnya kebutuhan darah dengan rutin melakukan donor darah agar tidak ada kekosongan darah di PMI.
"Bulan ini stok darah lebih dari cukup dan aman. Sebelumnya memang sempat mengalami kekurangan," ungkap Jacobus saat meninjau Kantor Unit Donor Darah PMI Kota Semarang, Jumat (13/1).
Pihaknya juga akan berkomunikasi dengan PMI Kota Semarang untuk rencana penambahan sarana prasarana pendukung, seperti freezer room yang berfungsi untuk menyimpan kantong darah.
Selain itu, Dwihartanto juga tengah memastikan kesiapan PMI Kota Semarang terkait dengan pengelolaan plasma atau fraksionasi plasma yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan.
PMI Kota Semarang, lanjutnya, termasuk salah satu diantara Unit Transfusi Darah (UTD) yang sudah mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM.
Sementara itu, Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Semarang, dr Anna Kartika YA MBiomed mengatakan, stok darah yang ada di UTD memang sempat menipis pada akhir Desember 2022 hingga Januari 2023. Menipisnya stok darah tersebut karena meningkatnya permintaan trombosit karena banyaknya kasus DBD.
"Stok darah sekarang sudah aman, walaupun pada awal dan akhir tahun kemarin sempat kekurangan, karena permintaan trombosit meningkat. Sisi lain, komponen darah punya kadaluwarsa yang berbeda, untuk trombosit hanya lima hari," jelas Anna.
Setiap hari, permintaan darah di UTD sekitar 350 kantong. Dengan demikian, lanjut Anna, setiap bulannya permintaan darah bisa mencapai 9.500-10.000 kantong darah.
“Syukurnya permintaan tersebut masih bisa kami penuhi dari 6.500 pendonor setiap bulannya,” pungkasnya.
- Capaian Vaksinasi Jateng Tinggi, Dosis Pertama 90,32 Persen
- Meninjau Vaksin Anak, Hendi : Vaksinasi Anak Aman
- Kenali Tanda dan Cara Penanganan Cacar Monyet