Banjir Rob di Kendal Kembali Masuk Pemukiman Warga 

Banjir rob kembali menerjang ke pemukiman warga pesisiran di kabupaten Kendal, Selasa (24/5) sore.


Air rob mulai masuk ke pemukiman warga pesisiran terutama di desa Mororejo kecamatan Kaliwungu, kelurahan Bandengan dan kelurahan Karangsari kecamatan Kota Kendal. 

Padahal sisa air rob banjir semalam masih menggenangi pemukiman dan jalanan desa. 

BPBD Kendal yang sudah memprediksi air rob akam mulai masuk sekitar 12.00 WIB meski peringatan BMKG Jateng pukul 14.00 WIB.

Pihak BPBD langsung menerjunkan anggotanya untuk mengevakuasi korban di desa/kelurahan yang paling parah terdampak banjir.

"Meski BMKG Jateng memberikam informasi akan kembali rob pada hari ini pukul 14.00 WIB, ternyata prediksi kami justru air mulai masuk lebih awal. Pantauan anggota kami dilapangan, air mulai masuk pukul 12.30 wib dan kami langsung terjunkan anggota ke desa/kelurahan terdampak banjir rob paling parah," kata Kepala BPBD Kendal, Sigit Sulistyo, Selasa(24/5). 

Sigit menjelaskan pihaknya telah mengirimkan dua perahu karet ke desa Mororejo kecamatan Kaliwungu mengingat di desa Mororejo rentan dengan warga berusia lanjut. 

Evakuasi akan dilakukan terhadap warga apabila banjir rob terus naik dan warga akan dievakuasi ke Masjid terdekat.

"Dua perahu karet sudah langsung dikirim ke desa Mororejo untuk mengevakuasi warga rentan yang berusia lanjut. Warga usia lanjut akan dievakuasi ke Masjid terdekat dan dievakuasi jika air rob terus naik," jelasnya. 

Meski pemantauan banjir difokuskan ke desa Mororejo, kelurahan Bandengan dan kelurahan Karangsari namun BPBD Kendal juga akan tetap memantau desa/kelurahan lain yang terdampak banjir rob. 

"Fokus memang ke desa Mororejo yang dekat wisata pantai Ngebum namun untuk desa/kelurahan lain yang terdampak banjir rob tetap akan dipantau. Karena desa Mororejo, kelurahan bandengan dan kelurahan Karangsari paling parah banjir robnya," terangnya. 

Pantauan detikjateng di kelurahan Karangsari, banjir rob kembali menggenangi pemukiman warga sejak pukul 12 siang. 

Ketinggian air saat ini sudah mencapai 10cm dan akan terus bertambah menjelang sore nanti.

Menurut salah satu warga desa Mororejo  Supeno, mengatakan, air rob sudah surut sejak kemarin malam hingga pagi tadi. Namun air rob kembali menggenangi jalan desa dan pemukiman warga siang ini. 

"Semalam hingga tadi pagi sempat surut tapi siang ini airnya datang lagi. Rumah warga juga sudah mulai terendam siang ini," kata Supeno.

Supeno enambahkan aktifitas warga di desanya kembali lumpuh, warga enggan untuk beraktifitas lantaran kembali terkepung banjir rob. 

"Warga disini sudah susah untuk aktifitas keluar rumah karena kemarin rumah-rumah kami dikepung banjir rob," tambahnya. 

Lurah Mororejo, Mustofa, mengatakan, air rob kembali menggenangi pemukiman warga dukuh Ngebum yang dekat dengan pantai Ngebum sekitar pukul 12.00 WIB. Ketinggian air yang menggenangi desa Mororejo saat ini sudah mencapai 30 cm. 

"Air mulai masuk ke jalan dan pemukiman itu sekitar pukul 12.00 WIB. Air laut terus bergerak masuk ke pemukiman warga dan ketinggian air saat ini 30 cm," kata Lurah Mororejo, Mustofa. 

Yang dilakukan pihak kelurahan saat ini terhadap korban banjir rob adalah memberikan suplai makanan dan belum ada warga yang dievakuasi. 

"Evakuasi warga sementara ini belum ada dan kami masih melakukan distribusi makanan terhadap warga korban banjir," tambahnya. 

Mustofa menerangkan meski dukuh Ngebum menjadi langganam banjir rob namun banjir rob tahun ini merupakan yang terparah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Dukuh Ngebum memamg jadi langganan banjir rob tapi tidak separah tahun ini. Tahun ini yang paling parah karena tingginya air," terangnya. 

Mustofa berharap pemerintah kabupaten Kendal untuk segera membuat tanggul yang lebih kokoh dan memberikan bantuan air bersih yang dibutuhkan warga. 

"Yang kami butuhkan saat ini selain distribusi makanan juga bantuan air bersih. Air dipemukiman warga sudah terasa asin dan pemkab Kendal juga diharapkan bisa membangun tanggul yang lebih kokoh," pungkasnya.