Banjir Melanda Kabupaten Grobogan, 20 Desa dari 6 Kecamatan Terdampak

Kondisi jebolan sungai Tuntang di Desa Baturagung. Dok BPBD Grobogan
Kondisi jebolan sungai Tuntang di Desa Baturagung. Dok BPBD Grobogan

Banjir kembali melanda Grobogan Jawa Tengah. Banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi dan luapan air dari beberapa sungai utama menyebabkan beberapa daerah alami banjir.


Banjir yang melanda 6 kecamatan serta 20 desa di wilayah tersebut mengakibatkan 103 kepala keluarga (KK) atau 335 jiwa terdampak. 

Merujuk data Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Grobogan ada dua titik tanggul jebol yakni di Sungai Tuntang dan Sungai Kliteh.

Pemicu banjir adalah curah hujan tinggi yang terjadi pada 7 dan 8 Maret 2025. Selain itu, akibat adanya kiriman air dari hulu Sungai Lusi, Sungai Glugu, dan Sungai Tuntang. 

Enam kecamatan yang mengalami banjir antara lain, Kecamatan Toroh Desa Boloh, Kecamatan Purwodadi, yaitu Purwodadi, Kalongan, dan Karanganyar. 

Kecamatan Tawangharjo melanda Desa Jono menggenangi area persawahan dan tempat pembuatan garam, Kecamatan Kedungjati 11 desa terdampak. Kecamatan Gubug di tiga desa, yaitu Panadaran, Papanrejo, dan Baturagung.

Di Kecamatan Tegowanu terjadi tanggul jebol di Desa Sukorejo selebar 5 meter, namun banjir telah mengalami surut.

Kepala Pelaksana,  Wahyu Tri Darmawanto mengatakan BPBD Kabupaten Grobogan telah melakukan berbagai upaya penanganan, termasuk pemantauan perkembangan banjir serta berkoordinasi dengan pemerintah desa terdampak. 

" Tim Tanggap Darurat (TRC) juga telah disiagakan di sekitar lokasi jebolan tanggul Sungai Tuntang di Dusun Mintreng, Desa Baturagung," terangnya, Minggu (9/3). 

BPBD juga langsung menyalurkan bantuan berupa 3.000 kasang ke Kecamatan Gubug. Selain itu, satu unit perahu disiagakan di Balai Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug, untuk membantu evakuasi warga jika diperlukan. 

"BPBD juga terus memantau ketinggian air di beberapa titik, termasuk Bendung Dumpil, Pos Menduran, dan Bendung Klambu," sambungnya. 

BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas setempat. 

Diharapkan agar menghindari area yang masih tergenang air dan tidak melakukan aktivitas di dekat sungai yang berpotensi meluap.