BAKN DPR RI Cek Hasil Penyertaan Modal Negara di KIT Batang Yang Nyaris Rp 1 triliun

Kunjungan BAKN DPR RI ke Kawasan Industri Terpadu Batang
Kunjungan BAKN DPR RI ke Kawasan Industri Terpadu Batang

PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengelolaan Penyertaan Modal Negara (PMN), yang terbukti dari kunjungan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI.


Kunjungan ini merupakan bagian dari evaluasi penggunaan PMN yang diberikan melalui PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), pemegang saham utama KITB. 

Turut hadir perwakilan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi BAKN mengapresiasi penggunaan dana PMN di KITB setelah menyaksikan presentasi dan mengunjungi PT Yih Quan Footwear Indonesia, salah satu tenant di KITB. 

Joanna Tsai, Marketing/Ex-Im Manager, memandu tur produksi dan membagikan bahwa 1.200 pekerja telah dipekerjakan, dengan mayoritas merupakan warga lokal. PT Yih Quan Footwear Indonesia bersiap untuk ekspor pertamanya ke Amerika Serikat pada bulan Juli.

Hendrawan Supratikno, Wakil Ketua BAKN DPR RI, mengungkapkan optimisme terhadap potensi KITB dalam bersaing di kancah global dan mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. 

"Kolaborasi antara KIW dan KITB dianggap berhasil, dengan hampir 1 triliun rupiah dari PMN telah dimanfaatkan secara maksimal," ujar Hendrawan, Kamis (13/6).

Ngurah Wirawan, Direktur Utama KITB, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan BAKN dan kepercayaan yang diberikan melalui PMN. 

"Kami berharap dapat menuntaskan proyek-proyek penting tahun ini untuk kemajuan Batang," ungkap Ngurah.

Anis Byarwati, Wakil Ketua BAKN DPR RI, memberikan pujian atas kontribusi KITB dalam penyerapan tenaga kerja lokal dan pengembangan wisata edukasi. 

"Efisiensi penggunaan dana PMN, yang terbukti tanpa temuan negatif dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), menunjukkan pengelolaan yang bertanggung jawab," kata Anis.

KITB telah menarik minat investor asing dan berencana membangun fasilitas pariwisata, termasuk hotel, rumah sakit, dan sekolah, untuk menambah daya tarik kawasan. Integrasi industri dan pariwisata diharapkan dapat mengedukasi dan menarik lebih banyak pengunjung.

Pengelolaan dana PMN yang bertanggung jawab dan efisien oleh KITB mendapat pengakuan dari BAKN DPR RI, yang berharap kawasan ini akan terus berkembang dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.