Hujan lebat yang terjadi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Jumat (1/12) kemarin, mengakibatkan bahu jalan timur jembatan utama penghubung Blora - Randublatung, longsor.
- Pelantikan Wali Kota Surakarta: Teguh Prakosa Resmi Gantikan Gibran
- Satu Tahun Wali Kota Semarang, Klaim Sukses Hidupkan Sektor Pariwisata
- Kota Semarang Kembali Raih Predikat Pembangunan Terbaik se-Jateng
Baca Juga
Menyikapi kejadian tersebut, Pemerintah Kabupaten Blora melalui Bidang Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat, bergerak cepat untuk menindaklanjuti. Sabtu, (2/12).
Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Blora, Yudi Kristiawan, mengatakan kejadian longsor yang terjadi di area jembatan Kalisari tersebut, mengakibatkan talud sebelah utara jalan ambrol.
"Untuk penangananya kami gunakan anggaran pemeliharaan rutin jalan dan jembatan. Semoga tidak terjadi susulan longsoran," imbuhnya.
Dia pun meminta para pengendara pengguna jalan untuk sementara berhati-hati saat melintas di jalan tersebut. Untuk kendaraan roda empat maupun berat dialihkan melalui jalur lain.
"Satlantas kemarin juga sudah memasang rambu-rambu di perempatan Kamolan dan Randublatung agar tidak dilalui kendaraan berat," ungkapnya.
Kabid SDA DPUPR Blora, Surat, mengatakan longsor yang terjadi sudah menggerus bawah badan jalan. Pihaknya berencana berkolaborasi dengan bidang Bina Marga untuk menangani longsoran agar bisa teratasi dengan baik.
"Upaya bidang SDA selain mensupport, kami juga ada tim dari relawan yang nantinya ikut hadir membantu. Jadi, dari Bina Marga sendiri nanti mengupayakan penanganan permanennya," ujarnya.
Dijelaskan, dari hasil pengamatan di lapangan, DPUPR Blora akan menerapkan beberapa tehnik untuk menindaklanjuti longsoran di wilayah Desa Kalisari tersebut.
"Ada 2 hal kita lakukan, pertama pengembalian badan jalan, yang ke dua pembangunan talud oleh Bina Marga," jelasnya.
Disinggung terkait dengan pembronjongan pihaknya masih mengkaji tingkat keefektifannya. Dia berencana memasang lining beton, supaya lebih kuat bisa permanen, disesuaikan dengan kondisi yang dilapangan.
"Untuk pastinya, kita lihat situasi dan kondisinya. Teman-teman dari binamarga telah menyiapkan pekerjaan untuk pembuatan talud beton permanennya," bebernya.
Dia juga mengatakan, kejadian bencana tanah longsor di wilayah Kalisari bukan karena akibat tanah gerak, melainkan dari rembesan air selain itu umur talud ini juga sudah lama.
"Tidak ada pengaruh tanah gerak. Kalau getaran memang ada, karena jalan itu merupakan jalur utama Blora-Randublatung yang dilalui banyak kendaraan," pungkasnya.
- Tangani Sampah Di Pasar Adiwerna, Wabup Tegal: Alhamdulillah Sudah Selesai
- Jembatan Kalierang Diperbaiki Pasca Lebaran, Dianggarkan Rp4,25 Miliar
- Bupati Ischak Akan Perbesar Alokasi Belanja Infrastruktur Tegal