Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal melakukan fogging di kelurahan Ketapang RT 23-26 RW 8 Kecamatan Kendal Kota, Senin(10/2).
- Penjabat Wali Kota Minta Masyarakat Salatiga Ikut Cegah Pernikahan Dini
- Sekitar 40 Ribu Kepesertaan BPJS Warga Rembang Dinonaktifkan
- Gandeng Perusahaan, TP PKK Jawa Tengah Tekan Stunting
Baca Juga
Kegiatan ini dilakukan setelah mendapat laporan dan permintaan terdapat dua orang anak terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam dua pekan terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, fogging dilakukan setelah ada laporan ada warga di Kelurahan Ketapang terjangkit DBD.
"Kali ini kita fogging di RW 8 setelah dapat kabar ada yang terjangkit. Sudah kita lakukan sesi pertama pekan lalu dan ini yang kedua," katanya.
Wabah penyakit DBD mulai merambah di wilayah Kabupaten Kendal. Dinkes Kendal mencatat 22 kasus telah terjadi sejak Januari-Februari.
Pada Januari tercatat ada tujuh kasus, kini mengalami kenaikan cukup signifikan menjadi 22 kasus di beberapa kecamatan.
Sejumlah kecamatan yang terjangkit wabah DBD seperti Singorojo, Gemuh, Cepiring, Boja, Kendal Kota, Kaliwungu, Kangkung dan Sukorejo.
Kasus DB menjadi perhatian khusus pihak Dinas Kesehatan mengingat musim penghujan diprediksi masih berlangsung sepanjang Februari-Maret ke depan.
"Yang perlu diperhatikan masyarakat adalah faktor kebersihan dengan meningkatkan kesadaran diri untuk melakukan pencegahan, misalnya PSN. Ini akan jauh lebih efektif daripada pemberantasan melalui fogging," tambahnya.
Tahun 2019 lalu, sebanyak 185 kasus DB menyerang masyarakat Kendal dan menewaskan seorang warga Kedungsuren Kecamatan Kaliwungu Selatan.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Kendal, Muntoha, mengatakan, sebagai tindakan preventif telah mengedarkan surat imbauan agar masyarakat sadar betul tentang pencegahan penyakit DBD dengan meningkatkan kegiatan PSN.
Pihaknya juga telah menyiapkan fasilitas pelayanan kepada masyarakat berupa fogging sebagai langkah akhir pemberantasan nyamuk. Namun hal itu bukan menjadi solusi terbaik manakala PSN sendiri belum diterapkan pada masing-masing warga.
"Sebenarnya fogging bersifat memberantas saat itu saja yaitu nyamuk-nyamuk induk atau dewasa bukan mencegah dan antisipasi selanjutnya. Jadi perlu ada tindak lanjut dalam hal kebersihan," katanya.
Dia menambahkan, ada 30 tempat di Kendal dilakukan fogging sejak Januari 2020.
"Lima tenaga fogging berangkat sejak pukul 05.00 pagi. Mereka bergerak menyemprotkan asap sebelum matahari muncul. Tujuannya mengincar nyamuk-nyamuk dewasa yang hendak memulai aktifitas. Waktu tersebut diyakini dari sisi pencegahan sebagai waktu yang paling tepat untuk membunuh nyamuk dewasa," pungkasnya.
- Mahasiswa Ners UMKU Wajib Gesit dan Piawai Tangani Kebencanaan
- Dapat Alokasi 1.500 Dosis, Kamis Besok Jateng Gelar Vaksinasi
- Dinkesda Blora Imbau Masyarakat Cegah Diare Saat Rayakan Lebaran