Atasi Sedimentasi Sungai, Wali Kota Semarang Minta Nelayan Bantu Pengerukan Enceng Gondok

Wali Kota Semarang meninjau rumah pompa Kali Banger di Kelurahan Kemijen Kecamatan Semarang Timur
Wali Kota Semarang meninjau rumah pompa Kali Banger di Kelurahan Kemijen Kecamatan Semarang Timur

Menjelang musim penghujan, Pemerintah Kota (Pemkot) melakukan upaya-upaya untuk mengatasi banjir yang bisa saja terjadi saat musim hujan tiba.


Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta agar sungai-sungai di Semarang untuk dilakukan pengerukan sedimentasi. Pasalnya, jika sedimentasi tidak dikeruk maka akan bisa mengakibatkan banjir karena luapan air sungai.

"Ini sudah September. Ini waktu yang tepat untuk melakukan upaya antisipasi banjir saat musim hujan. Menurut perkiraan BMKG El Nino ini mungkin akan mundur dan musim hujan diperkirakan mundur sampai Februari," kata Ita, sapaan akrabnya, saat meninjau rumah pompa Kali Banger di Kelurahan Kemijen Kecamatan Semarang Timur, Senin (25/9).

Pengerukan sedimentasi sungai bisa dilakukan dengan alat amphibios. "Amphibios itu harus bisa dimanfaatkan untuk mengeruk sedimentasi sungai. Kan sayang BBM nya kalau tidak digunakan," lanjutnya.

Selain pengerukan sedimentasi, permasalahan banjir juga disebabkan banyaknya enceng gondok di sungai-sungai terutama di dekat rumah pompa.

Ia meminta pengerukan enceng gondok juga dilakukan sebelum musim hujan tiba. Ia meminta untuk memberdayakan masyarakat sekitar sungai terutama para nelayan yang biasa mencari ikan di sekitar sungai untuk membantu mengambil emceng gondok.

"Saya melihat pembersihannya kurang optimal. Saya minta penanganan enceng gondok juga dibantu para nelayan yang ada di dekat sini. Karena untuk membersihkannya biar lebih mudah bisa memakai sampan apalagi yang dekat pintu air," jelasnya.

Ita berharap dengan nelayan ikut membantu membersihkan enceng gondok di sekitar kali banger, bisa menjadi contoh untuk sungai-sungai lainnya.

"Ini bisa menjadi contoh untuk membersihkan sungai lainnya," pungkasnya.