Seringnya banjir di wilayah pesisir timur Kota Semarang membuat pemerintah merasa perlu untuk membangun kolam retensi dengan kapasitas besar.
- Pemkot Semarang Bagikan 570 Ribu SPPT PBB Kepada Wajib Pajak
- Upayakan Tekan Konsumsi Minyak, Pemprov Jateng Wacanakan Transportasi Umum Bus Listrik
- Lima Perempuan Inspiratif Kabupaten Tegal Raih Penghargaan di Peringatan Hari Ibu
Baca Juga
Kolam seluas 280 hektar pun kini tengah digarap Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Mega proyek ini diklaim ampuh mengatasi banjir yang menjadi langganan wilayah tersebut
Kepala BBWS Pemali Juana Harya Muldianto mengatakan mega proyek kolam retensi ialah satu infrastruktur yang dibangun untuk mengatasi banjir di Kota Semarang. Kolam retensi akan terintegrasi dengan tanggul laut dan Tol Semarang-Demak.
Untuk progresnya, kata Harya, kolam retensi di pesisir Kota Semarang baru dibangun permukaan atau fondasinya.
"Yang jelas itu kan tanggul laut, baru di sisi timur dan sisi barat yang sisi tengahnya belum. Sudah dimulai tapi hanya baru di ujung-ujungnya tapi yang tengahnya belum," ungkapnya.
Dia menjelaskan, Kolam retensi itu dibangun di wilayah Tambak Lorok, Tanjung Mas, Semarang Utara, serta tiga kelurahan di Kecamatan Genuk, meliputi Terboyo Kulon, Terboyo Wetan, dan Trimulyo.
Menurut Harya kolam retensi itu berfungsi menampung air. Nantinya aliran air dari Sungai Tenggang dan Sringin akan dialihkan ke laut.
"Terus yang di Sungai Tenggang dan Sringin itu nanti dikumpulkan dalam kolam retensi Terboyo namanya, yang paling besar itu. Nanti masuk ke sana dan dipompa ke laut," kata Harya pada wartawan Kamis (25/4).
Selain di Semarang, ungkap Harya, BBWS Pemali Juana juga membangun kolam retensi di Desa Sriwulan, Kabupaten Demak dengan Luasnya sekitar 20 hektare.
"Ada dua kolam, yang paling besar itu kolam retensi Terboyo itu 280 hektare, yang Sriwulan kecil mungkin sekitar 20-an hektare," kata Harya.
Dia berkata, kolam retensi ini berfungsi menampung air hujan dan akan dialirkan ke laut. Sehingga harapannya banjir yang sering melanda kawasan pesisir Demak bisa teratasi.
"Kolam retensi yang ada di Demak itu terintegrasi dengan pembangunan tanggul laut dan jalan Tol Semarang-Demak. Semua aliran yang ada di Sriwulan masuk kolam retensi terus dipompa ke laut," tandas Harya.
- Banjir Semarang Ditangani Maksimal, DPU Pastikan Cepat Surut
- Ditpolair Polda Jateng Patroli Laut Di Sekitar Proyek Pembangunan Tol Semarang-Demak
- AHY Tinjau Proyek Tol Semarang-Demak Seksi Satu, Kagum Dengan Rancangan Matras Bambu