Sepekan lebih masyarakat Salatiga dan sekitarnya digegerkan arisan lelang online, dengan bandar utama RS bernama itu, ternyata bernama 'Flat Duos'.
- Supaya Tidak Bisa Terlacak, Bandar Arisan Online Salatiga Gunakan Kendaraan "Bodong"
- Bandar Arisan Online di Salatiga Diduga Kabur, Tinggalkan Rumah Kontrakan Dalam Keadaan Tidak Dikunci
Baca Juga
Seorang Advokat asal Salatiga, Nur Adi Utomo, menjadi kuasa hukum dari salah satu koordinator/ reseller bersedia mengisahkan bentuk serta sistem arisan lelang online ini.
Kepada RMOLJateng, Nur Adi Utomo menuturkan, arisan lelang online ini bernama Flat Duos sistemnya mirip cara kerja Multi Level Marketing (MLM).
"Arisan ini diberi nama Flat Duos. klain saya adalah salah satu koordinator arisan atau resellernya," kata Nur Adi, Minggu (22/8).
Dengan sistem mirip Multi Level Marketing (MLM), satu orang koordinator arisan diminta mencari anggota dibawahnya. Hingga berlapis.
Dalam pelintasan dana arisan memang melalui transfer. Sehingga, para nasabah tidak perlu bertemu tatap muka langsung.
Hal ini, dibuktikan Nur dengan aliran dana M-banking kliennya.
"Di lintasan dana M-banking klien saya, itu setiap yang setor langsung ke rekening tanpa perlu bertemu dengan dasar kepercayaan," paparnya.
Tugasnya koordinator arisan, lanjut Adi, memang mencari anggota menjadi peserta arisan. Setiap koordinator arisan tidak mematok berapa dana yang akan disetor anggotanya. Namun memang dalam 'Flat Duos' ini ada limit yang ditentukan yakni minimal Rp1 juta.
Dalam arisan ini, memang ada unsur-unsur bujuk rayunya. Setiap anggota akan mendapatkan 'iming-iming' penambahan Rp3 juta. Jadi bagi anggota ang setor Rp1 juta, dalam jangka waktu hanya dua minggu akan berlipat menjadi Rp1,3 juta.
"Nah, Rp3 juta ini lah yang akan menjadi keuntungan bagi anggota arisan. Jadi tidak ada istilah kocok untuk grup arisan ini," terangnya.
Begitu juga, ketika seorang anggota arisan 'menanamkan' modal Rp50 juta, akan mendapatkan berlipat keuntungan.
"Begitu ada slot 10 arisan, cukup bayar 8 orang saja. Terbukti, bagi mereka yang dibagian atas akan mendapatkan lebih dan sudah balik modal. Hanya saja memang, yg bagian bawa akan menunggu giliran slot," paparnya.
Adi menambahkan, tak jarang dalam satu kelompok arisan tanpa sepengetahuan sang koordinator ada anggota ikut 'bermain' berperan sebagai admin. Dengan tujuan, mencari keuntungan sendiri.
Sehingga, admin terselubung dalam satu kelompok arisan ini mencari sendiri anggota baru dengan 'iming-iming' serupa. Sehingga, jenjang arisan ini dimulai dari bandar utama RS, koordinator/reseller dan admin serta anggota.
Lantas mengapa muncul persoalan. Diakui Adi, ketika para anggota arisan diduga mencapai ratusan orang menagih pada waktu bersamaan dana yang terkumpul tidak sebanding untuk bisa disetorkan.
"Bisa jadi, dana yang telah disetorkan oleh para admin/ koordinator digunakan bandar demi kepuasan pribadi," imbuhnya.
Adi pun mengimbau, agar berhati-hati dan menggunakan logika serta akal sehat dalam setiap kegiatan keuangan dengan kelompok besar. Ketika ada 'iming-iming' bunga lebih besar dari perbankan patut dicurigai.
- Video: Bawa Lari Rp 4,7 Miliar, bandar Arisan Online Diringkus
- Polres Salatiga Bentuk Satgas untuk Tangani Kasus Arisan Online
- Ketua RT Tempat Bandar Arisan Online Salatiga Dua Kali Dititipi Surat Panggilan Untuk RS