Antisipasi Banjir, Sedimen dan Lumpur Sudah Dikeruk

Musim hujan yang sebentar lagi akan tiba, sudah diantisipasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang. Pasalnya, seperti diketahui, Kota Semarang memiliki beberapa titik kawasan yang berpotensi terkena banjir saat musim hujan tiba.


Kasie Pengelolaan dan Pengembangan Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari mengatakan untuk mengantisipasi banjir, DPU telah melakukan pengerukan sedimen dan lumpur di beberapa saluran air yang berpotensi banjir


Hisam menyebut jika pengerukan tersevut telah di lakukan sejak musim kemarau dan hingga kini masih berlangsung.


Hingga saat ini, lanjut Hisam, sudah ada 16 saluran air yang dilakukan pengerukan mulai dari Wolter Monginsidi, Sringin Lama, Penggaron Lor, saluran Brigjend Sudiarto, Tlogomulyo, Genuk Indah, Tawangsari, Anjasmoro, Wana Mukti, dan Meteseh.


Pengerukan sedimen juga telah dilakukan di Kali Seruni, Kali Asin, Kali Semarang ruas Lodan Raya, Kali Semarang ruas Bandarharjo, kantong lumpur Veteran, dan kantong lumpur Sriwijaya.


"Itu yang sudah kami keruk menggunakan alat berat. Di samping itu, kami melakukan pengerukan manual di sejumlah saluran air lainnya," kata Hisam, Senin (13/9).


Pengerukan sedimen sengaja menggunakan alat berat untuk sungai yang lebarnya lebih dati dua meter dan saluran besar. Sedang, untuk slauran kecil yang tidak dapat dijangkau alat berat, petugas mengeruknya secara manual. Bahkan hingga kini sudah ada lebih dari 50 saluran yang dikeruk secara manual.


"Kalau aksesnya kecil, seperti di wilayah Tlogosari, kami tidak bisa menjangkau dengan alat berat karena manuvernya susah. Petugas langsung turun ke saluran, bawa ember untuk mengeruk secara manual," terangnya.


Pengerukan tidak hanya dilakukan disaluran dan sungai, namun juga beberapa embung seperti di Meteseh, Untung Suropati dan Gatot Subroto. Pengerukan di embung sengaja dilakukan, karena embung adalah tempat penampungan sementara saat musim hujan. Sehingga agar bisa berfungsi lebih maksimal maka dilakukan pengerukan juga.


"Selain pengerukan dalam rangka menghadapi musim hujan, kami sebenarnya juga rutin melakukan pembersihan saluran dari sampah. Tiap hari, petugas kami melakukan pembersihan karena sampah mengakibatkan gangguan aliran," paparnya.


Dalam mengantisipasi banjir, DPU tidak hanya melalukan pengerukan, namun juga merehab sejumlah talud yang sempat jebol pada musim hujan tahun lalu. Pasalnya, musim hujan tahun lalu banyak membuat tanggul di Kota Semaramg jebol. Dan hingga kini ada sekitar 60 titik tanggul yang diperbaiki dalam kurun waktu tahun 2021.


"Tapi, itu perbaikan kecil-kecil, paling hanya memperbaiki titik yang jebol saja, bukan perbaikan panjang," lanjutnya.


Sementara itu, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan Pemkot Semarang telah melakukan normalisasi sejumlah saluran dan selokan dan sudah dilakukan sejak awal tahun 2021.


"Insyaallah semua sudah berproses. Mudah mudahan bisa mengantisipasi banjir," kata Hendi, sapaan akrabnya.


Selain antisipasi banjir, pihaknya juga mengantisipasi potensi tanah longsor saat musim hujan. Pemkot telah memperbaiki semua talud di titik yang pernah terjadi tanah longsor.


"Meski begitu, kami berharap masyarakat tetap berhati-hati. Pada saat musim hujan, mereka tetap harus waspada. Katakanlah kalau pas hujannya lebat mending ngungsi lah ke tetangga atau saudara yang tempatnya tidak curam," tandasnya.