Banjir mulai mengintai Kota Semarang. Pasalnya beberapa hari belakangan ini Kota Semarang kerap diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dalam kurun waktu beberapa jam tanpa henti.
- Hendi Resmi Tutup Festival HAM 2021
- Bulan Dana PMI Salatiga Terkumpul Rp 270 Juta Lebih
- GAIA Karaoke dan Two Star Gandeng Rumah Pancasila Salurkan Bantuan 1000 Paket Sembako
Baca Juga
Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang kali ini mencoba melalui normalisasi drainase dengan desain yang berbeda. Normalisasi yang dilakukan dengan membuat kantong air dengan melebarkan drainase tanpa harus melakukan pembebasan lahan. Rencananya kantong air akan dibuat diwilayah banjir.
"Desain kantong air ini belum ada di Semarang, kedepan akan kami coba diterapkan di wilayah yang kerap terendam misalnya di Jalan Gajah, dan lainnya," kata Kepala DPU Kota Semarang, Sih Rianung, Sabtu (13/11).
Pihaknua menyebut kantong air ini akan berfungsi sebagai penampung air sementara saat air akan masuk ke saluran. Harapannya tidak akan ada genangan air di jalan saat hujan lebat.
"Untuk pelebaran mungkin dilakukan, namun biaya pembebasan lahannya tinggi. Kita akan coba desain ini ketika melakukan normalisasi ataupun membuat saluran air," jelasnya.
Drainase yang tidak lancar karena sedimentasi dan banyaknya sampahlah yang menjadi penyebab banjir terjadi di jalan protokol maupun kawasan perumahan.
Dari data yang ada, wilayah banjir masih sama seperti tahun lalu antara lain Citarum, Dr Cipto, Gajah, Muktiharjo, Mataram, Mangkang, Soekarno Hatta, dan beberap wilayah lain. Namun, Rianung mengupayakan genangan tidak berlangsung dalam waktu lama.
"Ini jadi titik-titik perhatian kami. Seluruh pegawai DPU kami kerahkan. Kami cek aliran. Titik-titik yang jadi penyebab, kami carikan solusi. Yang perlu dibongkar segera dibongkar. Wilayah rawan banjir masih sama, tapi kami upayakan kalau bisa satu jam bisa surut," ungkapnya.
DPU dan BBWS Pemali Juana terus mengupayakan penanganan banjir di Kota Semarang untuk jangka waktu panjang. Misalnya saja saat ini sedang dilakukan pendalaman kolam di muktiharjo kidul, pembangunan pompa di Pasar Waru juga sedang dilakukan.
"Kita lakukan penyudetan titik-titik yang bisa digunakan untuk mengalirkan air, agar tidak ada lagi genangan," bebernya.
Dalam upaya mengantisipasi banjir, DPU memastikan kondisi pompa siap digunakan. Total ada 34 pompa di wilayah timur, 11 pompa di wilayah tengah 1, 63 pompa di wilayah tengah 2, dan 11 pompa di wilayah barat.
"Semua pegawai DPU harus siap kalau banjir, bidang apupun semua turun saat terjadi banjir. Kami minta mereka standby," tuturnya.
Tak hanya itu, DPU juga menyiapkan alat berat seperti escavator dan dumptruck yang digunakan untuk membersihkan saluran dan mengangkut sampah dari saluran.
"Material berupa karung, bambung, bronjong, bambu jika kita siapkan jika ada tanggul yang jebol," tandasnya.
- Kembali Pimpin Kadin Kota Semarang, Arnaz: Kita Siapkan UMKM Naik Kelas
- Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa: Angkatan Siber Harus Didesain Secermat Mungkin
- Afirmasi Jamaah Haji Lansia, Bukti Negara Hadir