Tak banyak calon legislatif (Caleg) di tanah air yang memiliki pemikiran anti mainstream saat berkampanye, seperti yang dilakukan Yogi Ardiako SE.
- Manfaatkanlah! Pemerintah Jateng Hapus Denda Pajak Kendaraan Dan Gratiskan Denda
- Rama-Yuni Daftar Ke KPU Salatiga Dihantar Dewan Syuro dan Mustasyar
- Resmi! Partai Demokrat Dukung Pasangan Fauzi Fallas - Ahmad Ridwan di Pilbup Batang 2024
Baca Juga
Kepada RMOLJateng, Yogi mengaku tidak mengunakan sarana Alat Peraga Kampanye (APK) dalam mensosialisasikan dirinya agar dikenal masyarakat luas.
Bukan pelit, bukan juga tidak ingin mengeluarkan modal untuk pembuatan APK. Semata-mata memberikan pendidikan berpolitik yang cerdas bukan melulu melalui APK.
"Apalagi harus merusak pohon dengan memaku APK itu bukan cara saya, karena saya paling tidak suka pohon-pohon penuh dengan paku," kata Yogi, mengisahkan perjalanan ia mengerakan mesin partainya selama Kampanye di Kota Salatiga.
Ayah muda dua orang putra ini kekeh, memiliki cara lain untuk bisa meraup suara di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Sidorejo.
"Door to door'', "face to face' menjadi cara aneh, unik, atau tidak biasa dilakukan Yogi. Mesk partainya pun ia gerakan melalui jejaring
"Masyarakat itu jengah selama ini melihat APK yang dipasang tak beraturan. Bahkan, pemasangan APK di ruang publik mendompleng sarana umum yang jelas-jelas dilarang seperti memaku di pohon, di tiang listrik, sarana umum lainnya," ungkapnya.
Menyikapi ini, Ketua Bawaslu Kota Salatiga Jayusman Junus sangat mengapresiasi jika ada caleg yang benar-benar taat dalam hal tata cara berkampanye termasuk pemasangan APK di ruang publik.
"Saya mengapresiasi. Memang belum ada hasil survei terkait apakah efektivitas pemasangan APK di ruang publik. Itu berarti caleg terkait taat aturan main yang ada baik tertuang di Perwali atau Bawaslu," jelasnya.
Diakui Jayusman Junus, memang belum ada hasil survei yang menyatakan apakah efektif apa tidak memasang baleho saat kampanye di berbagai tempat.
"Jangan-jangan justru memasang baleho justru tidak dikenal. Justru dengan datang ke konstituennya dan memberikan program serta penjelasan malah lebih mengena," aku dia.
Kegiatan pemasangan APK selama kampanye sudah terjadi dari tahun 2004. Ia menilai, jika ada survei terkait itu akan sangat bagus sekali.
"Sehingga semua pihak belajar, sapa tahu survey menyebutnya APK tidak membuat konstituen menarik untuk memilih. APK bukan sarana Satu-satunya, datangi konstituen justru lebih efektif," imbuhnya.
- Manfaatkanlah! Pemerintah Jateng Hapus Denda Pajak Kendaraan Dan Gratiskan Denda
- Rama-Yuni Daftar Ke KPU Salatiga Dihantar Dewan Syuro dan Mustasyar
- Resmi! Partai Demokrat Dukung Pasangan Fauzi Fallas - Ahmad Ridwan di Pilbup Batang 2024