Dukungan dari Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden merupakan informasi palsu alias hoax.
- Marinir Kirim Pasukan Bantu Korban Gempa Lombok
- KPK Panggil 4 Saksi Untuk Tersangka Korupsi Politisi Demokrat
- Golkar Prioritaskan Yang Tidak Nyaleg Gabung Tim Kampanye Jokowi
Baca Juga
Gerindra Siapkan Sandi Sebagai Gubernur
Bantahan itu disampaikan langsung Anies menanggapi dukungan dari KAHMI yang beredar di jejaring media sosial WhatsApp.
"Iya itu hoax," kata dia kepada wartawan saat ditemui di kawasan Menteng Jakarta pusat Kamis (12/7).
Dia malah menuding bahwa peredaran pamflet di media sosial dari KAHMI berasal dari ulah oknum tidak bertanggung jawab. Kejadian serupa, kata Anies, juga pernah terjadi saat dirinya mendapat dukungan dari kelompok yang menamakan diri Aliansi Nasional Indonesia Sejatera (Anies).
"Ini ada orang yang bikin, ada aja orang yang waktunya longgar untuk bikin beginian. Justru itu menunjukkan betapa kita harus selalu recheck, konfirmasi, karena akan selalu ada seperti ini," jelasnya.
Anies juga membantah bahwa KAHMI akan mendeklarasikan dukungan di Balaikota DKI Jakarta pada malam ini. Sebab, Balaikota DKI merupakan tempat yang bebas dari kegiatan politik praktis.
"Enggak lah, tidak. Cek aja sama KAHMI, tidak ada urusan. Saya bilang kalau mau pakai tempat ini tidak boleh ada kegiatan politik praktis. Nggak boleh," tutup Anies.
Ketua Presidium KAHMI Siti Zuhro sebelumnya juga telah membantah bertanggung jawab atas sebaran pamflet dukungan untuk Anies tersebut.
- Tiru Pembinaan Atlet, DPRD Jawa Tengah 'Berguru' ke Jatim
- Marinir Kirim Pasukan Bantu Korban Gempa Lombok
- KPK Panggil 4 Saksi Untuk Tersangka Korupsi Politisi Demokrat