Anies Baswedan, Bakal Calon Presiden RI, menjadi satu dari 9 penguji atas promosi doktor Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dari Muhammad Fauzi, dalam sidang yang dilaksanakan di Teater Besar ISI Surakarta, Senin (12/6/2023).
- Ini Tanggapan HEY Atas Somasi 9 Eks Pelajar Salatiga yang Tak Kunjung Diberangkatkan ke Jerman
- UGM Siap Dukung Pendirian Politeknik Agro Industri Blora
- FISKOM UKSW Kembali Latih Bintara Bhabinkamtibmas Public Speaking
Baca Juga
"Saya diundang menjadi penguji dalam sidang doktor Muhammad Fauzi yang memiliki disabilitas tuli, semoga akan banyak disabilitas lain yang menyusul, bukti bahwa disabilitas bukan halangan," kata Anies Baswedan, usai sidang.
Anies juga mengatakan ia terkesan dengan argumen yang di berikan Fauzi, tentang apa yang diharapkan untuk negara lakukan bagi disabilitas, yakni kesetaraan kesempatan.
"Ketika kesetaraan dan kesempatan itu ada maka mereka bisa berprestasi. Keahlian Fauzi dalam fotografi luar biasa, ia mengandalkan refleksi dan cahaya hingga menghasilkan karya yang luar biasa," ungkap Anies.
Rektor ISI Surakarta I Nyoman Sukerna juga menyatakan kebanggaannya Muhammad Fauzi dinyatakan lulus dengan cumlaude.
"Kami bangga, Muhammad Fauzi adalah salah satu penyandang difabel pertama yang lulus program doktor," ungkap Sukerna.
Muhammad Fauzi berhasil mempertahankan disertasinya dihadapan 9 penguji, yakni Prof Dr Bambang Sunarto, Dr Zulkarnain Mistortoyfi, Prof Dr Pande Made Sukerta, Dr Sri Hesti Heriwati, Prof Dr Sunarmi, Prof Dr Guntur, Dr Prayanto Widyo Harsanto, H. Anies Rasyid Baswedan dan Dr Eko Supriyanto.
Yang istimewa, Muhammad Fauzi merupakan penyandang disabilitas pertama yang meraih gelar doktor seni di Indonesia, bahkan atas pencapaiannya tersebut Fauzi mendapat gelar Rekor MURI.
- Peserta Terbanyak, Konfigurasi Papermob UNS Kembali Raih Rekor MURI
- Dinnakerind Demak: Ekonomi Daerah Dan Masyarakat Saling Dukung Butuh Siap Antar Lini
- Tawarkan Sistem Rekognisi, Kuliah di Unnes Dua Semester Bisa Langsung Lulus